HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN KETERSEDIAAN FASILITAS DENGAN KETERLAMBATAN PENGEMBALIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP (Studi Kasus Di Ruang Rawat Inap Kelas II Dan III RSD dr Soebandi Jember)
Abstract
Rekam medis merupakan berkas atau rekaman data pasien dalam bentuk
sistem informasi yang dapat digunakan untuk mengumpulkan segala informasi pasien
terkait pelayanan yang diberikan di fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan data
yang diperoleh dari RSD dr. Soebandi Jember tentang ketepatan penyetoran dokumen
rekam medis rawat inap pada periode tiga tahun terakhir yaitu tahun 2010 sampai
2012 di instalasi rawat inap dapat dilihat bahwa Tahun 2010 rata-rata persentase
keterlambatan penyetoran berkas rekam medis di ruang rawat inap kelas II dan kelas
III sebesar 28 %, pada tahun 2011 naik sebesar 63 % dan pada tahun 2012 turun
sebesar 51 %. Rata-rata persentase keterlambatan penyetoran berkas rekam medis
selama tiga tahun terakhir (2010-2012) sebesar 47%. Berdasarkan data tersebut jika
dibandingkan dengan standar waktu pengembalian dokumen rekam medis yaitu 2x24
jam (Dirjen Yanmed, 2008) maka dapat disimpulkan bahwa permasalahannya adalah
tingginya keterlambatan pengembalian berkas rekam medis selama tiga tahun terakhir
(2010-2012) sebesar rata-rata 47 % di Instalasi Rawat Inap kelas II dan III RSD dr
Soebandi Jember.
Jenis penelitian ini adalah adalah analitik dengan pendekatan survey cross
sectional bertempat di ruang rawat inap kelas II dan kelas III RSD dr. Soebandi
Jember pada bulan April - September 2013. Pengambilan sampel menggunakan
metode proportionate stratified random sampling dengan jumlah sampel 64 petugas
pengisian dan 10 petugas pelaksana pengembalian rekam medis rawat inap.
Pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi
dokumentasi. Analisa data menggunakan teknik statistik yaitu uji korelasi Spearman
Rank (Rho) dengan tingkat signifikansi α = 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat motivasi kerja petugas pengisian rekam
medis rawat inap kelas II dan III RSD dr Soebandi jember mayoritas memiliki
kategori sedang sebesar 56,2 %, motivasi kerja petugas pengembalian rekam medis
memiliki kategori tinggi sebesar 60%, penilaian ketersediaan fasilitas pengisian baik
sebesar 68,7% dan fasilitas pengembalian baik sebesar 60%, dari 127 berkas rekam
medis rawat inap terdapat 93 (73,2%) rekam medis terlambat dikembaliakan. Hasil
uji Spearman Rank (Rho) menunjukkan ada hubungan antara motivasi kerja petugas
pengisian rekam medis rawat inap dengan keterlambatan pengembalian rekam medis
rawat inap kelas II dan III RSD dr Soebandi Jember dengan nilai probabilitas sebesar
0,023 ( ρ < α 0,05) dengan koefisien korelasi – 0,284 menunjukkan derajat hubungan
yang lemah dengan arah hubungan yang negative, ada hubungan ketersediaan fasilitas
rekam medis rawat inap dengan keterlambatan pengembalian rekam medis dengan
nilai probabilitas sebesar 0,000 ( ρ < α 0,05) dengan koefisien korelasi – 0,568
menunjukkan derajat hubungan yang lemah dengan arah hubungan yang negative.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan motivasi dan
ketersediaan fasilitas dengan keterlambatan pengembalian rekam medis rawat inap
kelas II dan III RSD dr Soebandi Jember.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]