ETNOBOTANI BAHAN KOSMETIK DAN PERAWATAN PASCA PERSALINAN OLEH MASYARAKAT USING DI KABUPATEN BANYUWANGI SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BUKU SUPLEMEN
Abstract
Wanita sangat erat kaitannya dengan kecantikan dan kosmetik. Namun
dewasa ini, tingkat keamanan kosmetik harus tetap diperhatikan oleh para konsumen
berkaitan dengan masih banyak ditemukannya produk kosmetik yang mengandung
bahan berbahaya. Pilihan yang terbaik adalah dengan back to nature yaitu
menggunakan tumbuh-tumbuhan sebagai bahan perawatan kecantikan. Selain
perawatan kecantikan wajah, perawatan pasca persalinan juga dianggap penting oleh
wanita. Perawatan kecantikan dengan memanfaatkan tumbuhan tersebut masih
banyak dilakukan oleh suku-suku di Indonesia. Salah satu etnis di Jawa Timur yang
tetap memegang tradisi leluhur yaitu masyarakat Using di kabupaten Banyuwangi.
Namun pengetahuan leluhur tersebut hanya disampaikan melalui tradisi lisan yang
tidak mampu bertahan lama sehingga perlu dilakukan penelitian dan dibukukan agar
tetap terjaga kelestarian pengetahuan-pengetahuan tersebut. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui tumbuh-tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan
kosmetik dan perawatan pasca persalinan, cara pemanfaatannya, tumbuh-tumbuhan
yang berpotensi untuk dilakukan uji bioaktivitas yang lebih mendalam serta kualitas
kelayakan buku suplemen yang dihasilkan.
Penelitian ini dilakukan di desa Kemiren dan Olehsari, kecamatan Glagah
serta di desa Boyolangu dan Penataban di kecamatan Giri dengan jumlah responden
yaitu 30 orang. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan
metode penelitian kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan yaitu Purposive
viii
Sampling dan Snowball Sampling dengan teknik pengumpulan data melalui
wawancara semi-stuctured menggunakan tipe pertanyaan open-ended. Analisis data
dengan analisis Use Value dan Informant Concencus Factor. Data dengan nilai Use
Value dan Informant Concencus Factor tertinggi dilakukan studi literatur dengan
pendekatan fitokimia dan atau kemotaksonomi.
Diperoleh 51 spesies tumbuhan dari 29 famili yang digunakan sebagai bahan
kosmetik dan 34 spesies tumbuhan dari 17 famili yang digunakan sebagai bahan
perawatan pasca persalinan. Berdasarkan hasil nilai Use Value dan Informant
Concencus Factor tertinggi diperoleh padi, gambir, pinang, sirih, katuk, pacar kuku
dan kelapa yang berpotensi untuk dilakukan uji lebih lanjut sebagai bahan kosmetik.
Gambir mengandung tanin dan katekin yang menghasilkan warna merah. Kandungan
itu pula yang ada pada buah pinang dan daun sirih. Katuk mengandung tokoferol
yang merupakan antioksidan yang dapat membantu menjaga kesehatan rambut.
Minyak kelapa mengandung trigliserida yang berfungsi dalam menjaga kesehatan
rambut. Daun pacar kuku mengandung alpha-napthaquinone yang dapat
menghasilkan warna orange. Padi mengandung gamma oryzanol yang mempunyai
peranan antioksidan sebagai bahan tabir surya. Sirih mengandung chatecol dan
kavikol yang berperan sebagai antioksidan dan antiseptik. Sementara kunyit dan
lengkuas berpotensi untuk dilakukan uji bioaktivitas lebih mendalam sebagai bahan
perawatan pasca persalinan. Kandungan kunyit adalah kurkumin yang dapat
meningkatkan aktivitas permukaan kolagen untuk elastisitas kulit dan kurkuminoid
yang dapat menghambat polimerisasi melanin. Lengkuas mengandung galangin
(3,5,7-trihydroxyfalvone) yang memiliki berbagai macam aktivitas biologi serta
quercetin yang berfungsi untuk mengurangi pembengkakan.
Hasil uji validasi buku suplemen yang divalidasi oleh 6 responden yaitu 3
responden tim ahli dan 3 responden masyarakat umum yaitu berturut-turut 117,3
dengan persentase nilai 86,6% dan 113,7 dengan persentase nilai 83,5%, sehingga
dapat disimpulkan layak dengan predikat cukup dan dikualifikasikan cukup valid
untuk digunakan sebagai buku suplemen pengayaan pengetahuan.