PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN RITEL TRADISIONAL DI WILAYAH KECAMATAN KALIWATES KABUPATEN JEMBER
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Penentuan Strategi Pemasaran
Ritel Tradisional di Wilayah Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember. Populasi
dalam penelitian ini adalah pelaku/pemilik ritel tradisional di wilayah kecamatan
kaliwates kabupaten jember. Dalam pengambilan sampel mengunakan metode
purposive sampling dengan kriteria kelurahan/desa yang berada dekat dengan ritel
modern dan minimal usaha ritel tradisional 1 tahun. Disamping penggunaan
sampel tersebut, juga digunakan informasi dari pelaku bisnis ritel.
Analisis faktor-faktor internal perusahaan akan mengetahui adanya
kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada perusahaan. Selain itu perusahaan
juga harus menganalisa faktor-faktor eksternal mengetahui peluang dan ancaman.
Salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk menganalisis faktor-faktor
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dengan tujuan untuk menghasilkan
strategi pemasaran perusahaan adalah analisis SWOT.
Berdasarkan hasil perhitungan kedua faktor strategi internal dan eksternal
akan diketahui kekuatan dan kelemahan ada pada sumbu (X) dengan nilai -1,
sedangkan peluang dan ancaman berada pada sumbu (Y) dengan nilai +1. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa menurut analisis SWOT posisi ritel tradisional
diwilayah kecamatan kaliwates berada pada posisi kuadran III yaitu posisi
perusahaan yang mendukung strategi konservatif (konservatif strategy) yang
merupakan strategi perusahaan yang bertujuan untuk penetrasi pasar,
pengembangan pasar, pengembangan produk serta diversifikasi terkait. Artinya
ritel tradisional harus mengembangkan lagi pasar yang dilayani dengan
menerapkan promosi, menambah jenis barang yang akan dijual, memberikan
harga yang kompetitif dengan harga ritel modern. Serta mempertahankan
hubungan kedekatan dengan konsumen dengan berada dekat dengan masayarakat,
sehingga akan tercipta kesan mudah memperoleh barang yang diinginkan.
Disamping itu yang tidak kalah penting untuk diperhatikan mengenai tata letak
(layout) dari barang-barang yang dijual harus lebih tetata rapi, meningkatkan
kualitas layanan kepada konsumen agar konsumen bertahan pada ritel tradisional.
Serta membuka beberapa jenis usaha dalam usaha ritel tersebut, seperti isi ulang
pulsa dan lain sebagainya.