dc.description.abstract | alah satu pendekatan yang digunakan untuk mengatasi masalah sanitasi
khususnya masalah BAB di sembarang tempat adalah pendekatan Community Led
Total Sanitation (CLTS). Sejak Bulan April 2008 Pemerintah Kabupaten Jember
Propinsi Jawa Timur membuat program yang dinamakan GESIT (Gerakan Sanitasi
Total). Desa Sukorambi Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember merupakan salah
satu desa dari 5 desa di Kabupaten Jember yang dinyatakan telah ODF (Open
Defecation Program) Desa. Selain itu pula pada salah satu dusun dari 3 dusun yang
ada, yakni Dusun Curahdami telah mendapatkan bantuan Proyek WSLIC yang oleh
masyarakatnya dimanfaatkan secara baik dengan cara membangun jamban sehat pada
setiap rumah. Oleh karena itu penulis ingin melihat lebih jauh bagaimana kondisi
fisik JAGA pasca Program GESIT dengan Pendekatan CLTS pada masyarakat di
Desa Sukorambi Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember (Dinas Kesehatan
kabupaten Jember, 2009c). Dari hal tersebut, melalui karya akademik ini, penulis
mengangkat permasalahan tersebut dengan judul: Pemeliharaan Jamban Keluarga
(JAGA) dan Perilaku Buang air Besar (BAB) di Jamban Pasca Program Gerakan
Sanitasi Total (GESIT) (Studi di Desa Sukorambi Kecamatan Sukorambi Kabupaten
Jember) dengan rumusan masalah: Bagaimana pemeliharaan JAGA dan perilaku
BAB di jamban pasca Program GESIT pada masyarakat di Desa Sukorambi
Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan, sikap, konsistensi
perilaku BAB di jamban, pemeliharaan JAGA, dan keberhasilan Program GESIT
10
pasca Program GESIT. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
dengan metode analisis deskriptif kualitatif melalui pemeriksaan keabsahan data
dengan menggunakan kriteria triangulasi. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah snowball sampling dan diperoleh 8 informan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar informan tidak dapat
menjawab dengan tepat pengetahuan tentang BAB di jamban serta pemeliharaan
jamban keluarga, semua informan mempunyai sikap mendukung terhadap perilaku
BAB di jamban/WC serta pemeliharaan JAGA. Informan semuanya memiliki
perilaku BAB di jamban walaupun ada 1 orang yang tidak memiliki jamban namun
informan tersebut menggunakan Jamban Komunal. Jamban yang dimiliki tidak
semuanya menunjukkan kalau tergolong jamban sehat, karena ada beberapa
responden yang memiliki jamban namun keadaannya jauh dari kata bersih, karena
tergolong jamban sederhana serta masih ada pula yang menggunakan jamban
komunal. Pemeliharaan jamban yang dilakukan oleh sebagian besar informan adalah
dengan cara menyikat lantai dan klosetnya dengan menggunakan sikat WC.
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masyarakat Desa Sukorambi Kecamatan
Sukorambi Kabupaten Jember masih banyak yang BAB di sungai atau dengan kata
lain tidak memiliki akses terhadap jamban keluarga.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, seharusnya ada pemantauan berkala dari
pihak Dinas Kesehatan terkait dengan wilayah/daerah yang menjadi cakupan Program
GESIT, pendampingan serta bimbingan oleh Dinas Kesehatan selama Program
GESIT berjalan bagi Natural Leader Fasilitator GESIT diupayakan terjun langsung
dalam pengambilan data-data yang bertujuan untuk Verifikasi Desa ODF. | en_US |