dc.description.abstract | Banyak kasus runtuhnya jembatan yang diakibatkan oleh berbagai macam faktor,
salah satu diantaranya adalah terjadinya penggerusan pada struktur bagian bawah jembatan
/ abutmen. Penggerusan ini disebabkan oleh perubahan pola aliran yang terjadi, karena
aliran terhalang bangunan air.
Model numerik yang digunakan dalam analisa ini adalah Ric - Nays. Ric – Nays
merupakan salah satu model numerik yang dapat digunakan untuk menghitung kedalaman
gerusan. Input yang dibutuhkan dalam software ini adalah data geometrik saluran dan data
debit aliran. Data input yang digunakan pada analisa ini merupakan data sekunder yang
diperoleh pada pengujian Laboratorium Hidraulika Balai Penyelidikan Sungai Surakarta
untuk penelitian ” Scour Near Spill Through Type Abutment On Clear Water Scour
Condition For Multi Section Channels’, pada tahun 2004.
Analisa yang dilakukan adalah menghitung kedalaman gerusan melalui software
Ric – Nays, yang kemudian diintegrasikan dengan software GIS ( Sistem Informasi
Geografis) untuk mendapatkan kedalaman gerusan pada 9 titik pengamatan. Data yang
diperoleh dari hasil simulasi, dibandingkan dengan data hasil uji laboratorium, yang
kemudian dikalibrasi dengan menggunakan metode RMSE (Root Mean Square Error.
Dari hasil perhitungan RMSE antara data simulasi dengan data observasi,
didapatkan nilai RMSE sebesar 0,19. Nilai agradasi dan degradasi pada setiap titik
pengamatan hasil simulasi hampir sama dengan nilai agradasi dan degradasi pada pengujian
laboratorium. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua pengujian tersebut memiliki pola
gerusan yang sama. Untuk mengurangi gerusan yang terjadi pada pilar abutmen, perlunya pelindung /
tirai pada abutmen. | en_US |