Show simple item record

dc.contributor.authorFanny Aprilia Purnama Reta
dc.date.accessioned2013-12-04T07:33:51Z
dc.date.available2013-12-04T07:33:51Z
dc.date.issued2013-12-04
dc.identifier.nimNIM090210103008
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/4018
dc.description.abstractStrategi pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan strategi mengajar yang berusaha meletakkan dasar dan mengembangkan cara berpikir ilmiah. Strategi ini menempatkan siswa lebih banyak belajar sendiri dan guru berperan sebagai pembimbing belajar dan fasilitator. Pada kegiatan inkuiri, siswa bertindak sebagai seorang ilmuwan (scientist), melakukan eksperimen, dan mampu membangun sendiri konsepnya dengan bantuan objek nyata/ media pembelajarannya. Pada kegiatan pembelajaran inkuiri, siswa menjadi aktif belajar karena pembelajaran berpusat pada siswa (student centered). Banyak penelitian mengenai efektivitas strategi pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis dan keterampilan proses siswa hanya saja belum ada penelitian yang mengukur kemampuan berpikir kritis dan keterampilan proses siswa secara terintegrasi. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk menguji pengaruh strategi pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis siswa; (2) untuk menguji perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dibandingkan dengan strategi pembelajaran konvensional; (3) untuk menguji perbedaan keterampilan proses siswa menggunakan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dibandingkan dengan strategi pembelajaran konvensional, dan (4) untuk menguji efektivitas strategi pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis dan keterampilan proses siswa. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X SMA Negeri 1 Jember semester genap tahun ajaran 2012/ 2013. Penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol ditentukan secara random sampling. Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas yaitu strategi pembelajaran inkuiri terbimbing, variabel terikat yaitu kemampuan berpikir kritis dan keterampilan proses siswa, dan variabel kontrol yaitu materi pembelajaran yang sama serta alat evaluasi dengan tingkat kesulitan dan aspek yang diukur sama. Kemampuan berpikir kritis siswa diukur dengan menggunakan pre-test dan post-test dan dianalisis menggunakan uji Anakova. Keterampilan proses siswa diukur dengan menggunakan soal-soal keterampilan proses dan lembar observasi psikomotorik dan afektif kemudian dianalisis perbedaannya menggunakan uji Independent Sample T-test. Efektivitas strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dihitung menggunakan rumus Gain test, namun dengan persyaratan data berdistribusi normal dan homogen. viii Pengaruh penggunaan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis siswa diuji menggunakan Anakova. Besarnya signifikansi yang diperoleh adalah 0,000 atau strategi pembelajaran inkuiri terbimbing memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dibandingkan penggunaan strategi pembelajaran konvensional (ekspositori dan diskusi). Rerata nilai post-test kelas eksperimen sebesar 68,62 dan kelas kontrol sebesar 53,26. Keterampilan proses siswa diuji dengan Independent Sample T-test, berdasarkan hasil uji tersebut diperoleh signifikansi sebesar 0,000 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perlakuan terhadap hasil keterampilan proses siswa pada pertemuan pertama dan kedua. Hasil belajar keterampilan proses siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, dengan rerata nilai keterampilan proses kelas eksperimen pertemuan pertama dan kedua sebesar 81,35 dan 81,47 sedangkan kelas kontrol sebesar 75,53 dan 77,19. Hasil belajar psikomotorik siswa diuji dengan Independent Sample T-test, berdasarkan hasil uji tersebut diperoleh signifikansi sebesar 0,000 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perlakuan terhadap hasil belajar psikomotorik siswa pada pertemuan pertama dan kedua. Hasil belajar psikomotorik siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, dengan rerata nilai psikomotorik kelas eksperimen pertemuan pertama dan kedua sebesar 95,47 dan 97,47 sedangkan kelas kontrol sebesar 85,53 dan 87,61. Hasil belajar afektif siswa diuji dengan Independent Sample T-test, berdasarkan hasil uji tersebut diperoleh signifikansi sebesar 0,000 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perlakuan terhadap hasil belajar afektif siswa pada pertemuan pertama dan kedua. Hasil belajar afektif kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, dengan rerata nilai afektif kelas eksperimen pertemuan pertama dan kedua sebesar 89,88 dan 90,12 sedangkan kelas kontrol sebesar 77,34 dan 83,77. Efektivitas dihitung menggunakan Gain test untuk mengetahui besarnya efektivitas strategi pembelajaran inkuiri terbimbing. Berdasarkan perhitungan diperoleh rerata nilai Gain sebesar 0,1291% (rendah) untuk kelas kontrol. Kelas eksperimen diperoleh Gain sebesar 0,4420% (sedang) sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran inkuiri terbimbing efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan proses siswa. Berdasarkan hasil uji beda Gain score kelas eksperimen dan kontrol diperoleh signifikansi 0,000 yang menunjukkan bahwa strategi inkuiri terbimbing lebih efektif daripada strategi konvensional (ekspositori dan diskusi) yang selama ini digunakan oleh guru mata pelajaran Biologi pada subkonsep Pencemaran Air di SMA Negeri 1 Jember.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries090210103008;
dc.subjectInkuiri Terbimbingen_US
dc.titleEFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN PROSES SISWA (SUBKONSEP PENCEMARAN AIR KELAS X SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/ 2013 DI SMA NEGERI 1 JEMBER)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record