dc.description.abstract | Pelat lantai kendaraan merupakan komponen utama jembatan yang berkontak
langsung dari beban kendaraan pada jembatan jalan raya. Pada pelat lantai kendaraan
jembatan, beban yang bekerja adalah beban mati (berat sendiri lantai kendaraan) dan
beban hidup (beban air hujan dan beban T truk) yang umumnya tegak lurus terhadap
permukaan pelat.
Selama ini dalam analisis pelat lantai kendaraan jembatan, perhitungan dalam
mencari momen lentur menggunakan Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI
‟71) dan table Bittner dimana penyelesaian dengan langsung melihat tabel-tabel.
Sehingga dalam tugas akhir ini, dilakukan analisis pelat lantai kendaraan dengan
metode Navier dan metode Levy yang masing-masing dibandingkan dengan hasil
perhitungan PBI ‟71 dan table Bittner pada pelat lantai kendaraan jembatan. Tujuan
penelitian: (1) untuk mengetahui hasil analisis momen lentur pelat lantai kendaraan
jembatan dengan berbagai bentuk pembebanan dan type pelat yang dihitung dengan
metode Navier, metode Levy, dan PBI ‟7, (2) untuk mengetahui perbandingan hasil
kombinasi momen lentur pelat lantai kendaraan jembatan dengan metode Navier,
metode Levy, dan PBI ‟71.
Penelitian dilakukan dengan cara menganalisis langsung bagaimana hasil
perhitungan momen lentur akibat gaya luar (beban mati dan beban hidup) sesuai
dengan bentuk pembebanan dan type pelat lantai kendaraan jembatan dengan metode
Navier, metode Levy, dan PBI ‟71. Dalam pembebanan pelat, terdapat 3 bentuk
pembebanan yaitu beban merata, beban merata segitiga, dan beban merata di tengah bentang pelat. Pada pelat lantai kendaraan, terdapat 2 type pada pelat lantai
kendaraan. Perbedaan antara 2 type ini terdapat dalam bentuk beban matinya (aspal).
Pada type pelat 1 bentuk aspalnya merata, sedangkan pada type pelat 2 aspal dengan
kemiringan 2%.
Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam ketiga metode yang digunakan,
untuk bentuk pembebanan beban merata (beban mati pada type pelat 1 dan beban air
hujan) dan beban merata di tengah bentang pelat (beban T truk), hasil analisis momen
lentur dari metode Levy lebih besar dibandingkan dengan metode Navier dan PBI
‟71. Sedangkan untuk beban merata segitiga (beban mati pada type pelat 2), hasil
analisis momen lentur dari metode Navier lebih besar dibandingkan dengan metode
Levy dan PBI ‟71. Berdasarkan hasil kombinasi momen lentur didapatkan bahwa
hasil dari metode Levy lebih besar dibandingkan dengan metode Navier dan PBI ‟71.
Hal ini membuat metode Levy lebih baik digunakan dalam perencanaan penulangan
pelat lantai kendaraan karena dengan besarnya momen maka berpengaruh terhadap
penulangan pelat (baik ukuran maupun jumlah tulangan) sehingga kontruksi pelat
menjadi lebih aman. | en_US |