ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA ANTARA PEGAWAI TETAP DAN PEGAWAI ALIH DAYA (OUTSOURCING) PADA BAGIAN PRODUKSI, PT. PETROKIMIA KAYAKU, GRESIK
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kinerja antara pegawai
tetap dengan pegawai alih daya Bagian Produksi, PT. Petrokimia Kayaku, Gresik.
Kinerja pegawai dalam penelitian ini meliputi Kualitas Kerja, Efektivitas Kerja,
Kemampuan, Inisiatif, dan Komunikasi
Populasi adalah pegawai Bagian Produksi, PT. Petrokimia Kayaku, Gresik.
Pemilihan responden penelitian menggunakan metode quota sample. Sub populasi
I adalah pegawai tetap dengan kuota sampel 50 orang. Sub populasi II adalah
pegawai outsourcing dengan kuota sampel 50 orang.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Selanjutnya setelah tabulasi
data hasil kuesioner, dilakukan uji reliabilitas untuk mengetahui kelayakan
instrumen penelitian yang digunakan.
Pengukuran tingkat kinerja pegawai dalam penelitian ini menggunakan
skala ordinal. Analisis data yang digunakan adalah uji Mann Whitney, untuk
mengetahui apakah ada perbedaan nyata antara kinerja pegawai tetap dengan
pegawai outsourcing pada Bagian Produksi, PT. Petrokimia Kayaku, Gresik.
Hasil analisis pada penelitian ini, (1) Kinerja pegawai tetap meliputi
kualitas kerja, efektivitas kerja, kemampuan, inisiatif dan komunikasi secara ratarata
tergolong
Baik.
Pegawai
tetap
yang
memiliki
tingkat
kinerja
Sangat
Baik
lebih
banyak
dibandingkan pegawai tetap yang memiliki tingkat kinerja Cukup. (2)
Kinerja pegawai alih daya meliputi kualitas kerja, efektivitas kerja, kemampuan,
inisiatif dan komunikasi secara rata-rata juga tergolong Baik. Pegawai alih daya
yang memiliki tingkat kinerja Cukup lebih banyak dibandingkan pegawai alih daya
yang memiliki tingkat kinerja Sangat Baik. Pada kelompok pegawai alih daya juga
masih terdapat pegawai dengan kinerja yang tergolong Buruk, meskipun jumlahnya
sangat sedikit. (3) Secara keseluruhan kinerja pegawai tetap lebih baik daripada
kinerja pegawai alih daya. Jumlah Pegawai Tetap yang memiliki kriteria kinerja
Sangat Baik dan Baik lebih banyak daripada jumlah pegawai alih daya. Sebaliknya
jumlah pegawai alih daya yang memiliki kriteria kinerja Cukup lebih banyak
daripada jumlah pegawai tetap. Selain itu tidak ada pegawai tetap yang tergolong
dalam kinerja Buruk dan ada 2 orang pegawai alih daya yang tergolong dalam
kinerja Buruk.