PERILAKU KEWIRAUSA HAAN PEDAGANG KULINER DI DAERAH KAMPUS UNIVERSITAS JEMB ER DI JALAN KALIMANTAN DAN JAWA KABUPATEN JEMBER
Abstract
P
erilaku kewirausahaan Pedagang kaki lima ini Studi Kasus pada Pedagang
Kuliner di Jalan Kalimantan dan Jalan Jawa Kabupaten Jemb
er. Menjadi Pedagang
kaki lima me
rupakan alternative pekerjaan yang dapat dilakukan sebagian masyarakat
yang tidak tertapung dalam sector ekonomi formal. Penelitian ini menitikberatkan
pada perilaku kewirausahaan yang mencakup aspek kepercayaan diri, kesediaan
menanggung resiko dan kemauan kreat
if-inovatif yang ada pada para pedagang
kuliner kaki lima.
Selama ini terdapat pandangan yang beragam mengenai kehadiran pedagang
kaki lima di perkotaan
. Pandangan yang beragam tentang kehadiran PKL (sektor
informal) menunjukkan bahwa kehadiran PKL di perkotaan sebenarnya tidak hanya
bermakna secara ekonomi, sosial, dan kenyamanan kota, tetapi juga bermakna bagi
para pedagang kaki lima itu sendiri sebagai pilihan alternative pekerjaan yang dapat
dilakukan.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif yang ditujukan
untuk mengetahui perilaku kewirausahaan pedagang kuliner kaki lima dengan
mendeskripsikan aspek kepercayaan diri, kesediaan menanggung resiko dan
bertindak kreatif
-inovatif. Dalam penelitian ini terdapat 4 informan yang menjadi
subyek penelitian, 2 informan berada di jalan Kalimantan dan 2 informan lainnya ada
di Jalan Jawa.
Dalam penelitian yang dilakukan melalui observasi dan wawancara mendalam,
diperoleh hasil gambaran mengenai perilaku kewirausahaan pedagang kuliner
kaki
lima di Jalan Kalimantan dan Jalan Jawa.
Para pedagang kuliner kaki
lima dalam menjalankan usahanya selalu dihadapkan dengan resiko dagang yang
harus dihadapi yang intinya adalah tidak lakunya dagangan atau dagangan tidak habis
sehingga mengalami kerugian atau untungnya berkurang.
Para pedagang kuliner kaki lima umumnya bersikap optimis, percaya diri dan
berperilaku pantang menyerah, “tahan
banting” untuk tetap berusaha. Untuk dapat
bertahan dan berkembang usahanya, para pedagang kuliner kaki lima juga melakukan
kreativitas dan inovasi dalam meracik bumbu dan produknya.
Para pedagang kuliner
kaki lima juga selalu memperhatikan para konsumennya apabila ingin mengganti
cita
-rasanya, sehingga tidak ditinggalkan para pelanggan atau konsumennya.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
Para
peda
gang kuliner kaki lima dalam menjalankan usahanya selalu dihadapkan dengan
resiko dagang yang harus dihadapi yang intinya adalah tidak lakunya dagangan atau
dagangan tidak habis sehingga mengalami kerugian atau untungnya berkurang
, yang
kedua
umumnya bersikap optimis, percaya diri dan berperilaku pantang menyerah,
“tahan banting” untuk tetap berusaha karena mereka umumnya memandang bahwa
usaha yang kini dilakukan telah memberikan peningkatan kesejahteraan dibandingkan
sebelum mereka melakukan usaha kuliner
kaki lima, yang ketiga untuk dapat
bertahan dan berkembang usahanya, para pedagang kuliner kaki lima juga melakukan
kreativitas dan inovasi
misalkan seperti dalam meracik bumbu dan produknya. Para
pedagang kuliner kaki lima juga selalu memperhatikan para konsumennya apabila
ingin mengganti cita
-rasanya, sehingga tidak ditinggalkan para pelanggan atau
konsumennya.