MODEL KOMPUTASI DUA DIMENSI ALIRAN SUNGAI DINOYO
Abstract
Pada tanggal 2 Januari 2006 terjadi banjir bandang di Jember karena
longsornya bendungan alam di Gunung Argopuro yang masuk ke dalam saluran
sungai Dinoyo yang berada tepat di punggung Gunung Argopuro, menyebabkan
banjir bandang di sekitar wilayah aliran sungai Dinoyo yang berada dalam yuridiksi
wilayah Panti – Rambipuji. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan aliran banjir
di sungai Dinoyo dengan model komputasi dua dimensi yang menunjukkan
kedalaman aliran dan vektor kecepatan dengan memanfaatkan software RIC-Nays,
dan menentukan debit puncak banjir yang mendekati besarnya debit pada saat
peristiwa banjir bandang, namun dalam penelitian ini tidak menghitung besarnya
sedimen yang terdapat dalam banjir bandang tersebut. Area sungai Dinoyo yang
dimodelkan dimulai dari titik koordinat (788057.5672 mT, 9096706.0014 mU)
sebagai titik tengah
upstream end, sampai dengan koordinat (788406.8233 mT,
9093906.0012 mU) sebagai titik tengah
downstream end, dengan panjang sungai
Dinoyo wilayah studi yaitu 3508 m.
Dua input penting yang harus dimasukkan dalam RIC-Nays untuk
menghasilkan model komputasi dua dimensi aliran banjir yaitu hidrograf debit banjir
dan data DEM (
Digital Elevation Model). Dalam penelitian ini, hidrograf debit banjir
diperoleh dari perhitungan hidrograf dengan metode Nakayasu untuk kala ulang 25,
50, 100, 110, 120, 125, 150, dan 200 tahun. Hidrograf tersebut di
rewrite ke dalam
format D file (*.d). Data DEM digunakan untuk mendapatkan nilai koordinat titiktitik
cross section yang telah ditentukan terlebih dahulu panjang dan jumlahnya di
sepanjang sungai studi, serta untuk mengetahui besarnya nilai altitude (Z) pada setiap
titik-titik dalam cros section. Nilai koordinat (X, Y) dan altitude (Z) di
rewrite dalam
format river shape file (*.riv), kemudian dibentuk grid-nya dengan menggunakan RIC-Nays. Setelah memasukkan data D file dan riv file, kemudian disetting
parameter-parameter yang dikehendaki, dalam penelitian ini parameter yang disetting
adalah jenis aliran
uniform flow, interval waktu kalkulasi per 100 detik, time setting
sebagai
Hours, dan persamaan beda hingga (Finite Differential Method Of The
Advection Terms
) yang dipilih adalah metode CIP (Cubic Interpolated
Pseudoparticle)
.
Dalam penelitian ini ditampilkan hasil running solver pada software RICNays
berupa animasi kedalaman
aliran (perubahan
Water
Depth
pada setiap titik grid)
dan vektor kecepatan (aliran
Vector dan pergerakan Particle air) untuk masingmasing
hidrograf
kala
ulang.
Hasil kalibarasi
luas
genangan
banjir
observasi
terhadap
luas
genangan
banjir
model
komputasi
(luas
aliran
Vector),
menunjukkan
bahwa
luas
genangan
untuk debit puncak hidrograf kala ulang 120 mendekati luas genangan
banjir observasi dengan prosentase beda luas 0.1144 % dan besar debit puncak
hidrograf kala ulang 120 tahun yaitu 397.347 m
9
3
/s mendekati besar debit banjir
keadaan sebenarnya.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]