dc.description.abstract | Perawat yang harus selalu siap bekerja untuk membantu setiap saat selama 24
jam setiap hari dalam seminggu secara berkesinambungan untuk memberikan asuhan
keperawatan yang komperhensif dan professional. Oleh karena itu baik buruknya
Rumah Sakit sering dinilai dari penampilan atau kinerja tenaga keperawatan (Depkes,
1994). Mengingat pada data yang menunjukkan peningkatan jumlah pasien rawat
inap sejak tahun 2005-2009 maka peran terbesar dalam pelayanan di ruang rawat inap
adalah tenaga kerja perawat, karena mereka memberikan perawatan selama 24 jam
dan tentu saja dapat menimbulkan stres kerja.
Stress pada perawat dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah
beban kerja. Beban kerja perawat di rumah sakit meliputi beban kerja fisik dan
mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beban kerja terhadap
stress kerja pada perawat ruang rawat inap di RSD Dr. Soebandi Jember.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan cross
sectional terhadap 60 orang perawat yang bertugas di ruang rawat inap sebagai
sampel. Olah data secara analitik menggunakan uji korelasi Sommer’s D untuk
menguji hubungan beban kerja terhadap stress kerja.
Hasil penelitian menunjukkan beban kerja 40% responden ada pada kategori
ringan dan 50% responden pada kategori sedang, sedangkan 10% responden ada pada
kategori beban kerja berat. Stress kerja 58,3% reponden dalam kategori ringan dan
41,7% responden ada pada kategori stress kerja sedang. Berdasarkan uji korelasi
terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja terhadap stress kerja pada
perawat ruang rawat inap di RSD Dr. Soebandi Jember, dengan p= 0,00 < α= 0,05
dan tingkat korelasi yang cukup berarti yaitu sebesar 0,586.
Kata Kunci:Beban Kerja, Stress Kerja, Perawat. | en_US |