PENGEMBANGAN KEMASAN PINTAR MENGGUNAKAN METIL MERAH (Methyl Red) SEBAGAI SENSOR KESEGARAN DAGING AYAM
Abstract
Kemasan pintar merupakan teknologi yang baru berkembang dan memiliki
berbagai fungsi, antara lain sebagai media komunikasi secara langsung terhadap
konsumen sehingga sifatnya sebagai kemasan yang aktif dengan memonitor kondisi
daging ayam dengan memberikan informasi terhadap kualitas dari daging selama
penyimpanan dan pengangkutan sehingga konsumen memiliki jaminan terhadap
kesegaran daging tersebut. Berdasarkan pengembangan kemasan tersebut, makan
tingkat kesegaran daging dapat dideteksi menggunakan kemasan pintar (Intelligent
Packaging). Sensor kesegaran yang dibuat pada penelitian ini adalah sensor berbasis
indikator metil merah yang mengalami perubahan warna dari jingga menjadi kuning
ketika daging ayam mengalami penurunan kesegaran. Penurunan kesegaran daging
ayam dapat diketahui dari parameter uji kebusukan daging ayam antara lain
perubahan tekstur, perubahan pH, total mikroba, kadar TVB, dan tingkat kesukaan
(bau) daging ayam. Dari berbagai parameter tersebut dapat ditentukan intensitas
perubahan warna sensor terhadap parameter tersebut pada daging ayam yang dikemas
pada suhu ruang, chiller, dan freezer.
Membran metil merah dapat bekerja pada suhu ruang, chiller dan freezer.
Selama penyimpanan, terjadi perubahan parameter kesegaran daging yang diiringi
dengan peningkatan intensitas kuning membran. Peningkatan intensitas kuning
membran dilakukan secara kuantitatif menggunakan Color Reader dengan
menentukan nilai c*. Semakin cepat perubahan kesegaran daging, makin cepat pula
peningkatan intensitas kuning membran. Dari perbandingan tersebut, dapat diperoleh
sensitifitas membran melalui perbandingan perubahan parameter uji kesegaran
terhadap perubahan intensitas kuning membran pada suhu ruang, chiller dan freezer. Sensitifitas membran yang paling baik pada membran yang ditempatkan di suhu
ruang dengan kecepatan perubahan intensitas sensor terhadap penyimpanan yaitu 0,7
AU/jam, sensitifitas membran terhadap tekstur daging sebesar 0,94 AU/g daging,
sensitifitas membran terhadap pH daging 37,2 AU/jam, sensitifitas membran terhadap
tingkat kesukaan (bau) panelis sebesar 0,18 AU/jam, sensitifitas membran terhadap
total mikroba daging sebesar 8,4 AU/log
viii
10
CFUg-
1
. Dari penelitian diperoleh nilai
kesegaran daging berdasarkan nilai intensitas kuning membran yaitu daging ayam
masih segar jika intensitas kuning membran antara 4,80-4,90 daging ayam masih
layak dikonsumsi dengan intensitas kuning membran 5,00-14,0, dan daging ayam
tidak layak dikonsumsi jika intensitas kuning membran >14,0. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa intensitas kuning membran metil merah dapat mewakili
kesegaran daging ayam dalam kemasan pintar.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]