dc.description.abstract | Manusia dan bahasa merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Dikatakan demikian bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan seharihari.
Komunikasi
mempunyai
fungsi,
makna,
maksud,
dan
tujuan
tertentu.
Hal
ini
dipengaruhi
oleh situasi dan konteks bahasa. Sebagai alat komunikasi, bahasa
dapat dibedakan menjadi dua ragam yaitu ragam lisan dan tulisan.
Salah satu ragam bahasa tulis yang banyak ditemui dalam masyarakat
adalah ragam bahasa poster. Bahasa poster (BP) adalah salah satu bentuk tindak
tutur yang sangat berkaitan dengan konteks wacana. Salah satu instansi
pemerintah yang mengeluarkan poster adalah Badan Lingkungan Hidup (BLH)
Kota Probolinggo. Tujuan pemasangan poster untuk mewujudkan kesadaran dan
kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup yang lestari dan berkelanjutan.
Peneliti memilih instansi BLH di TWSL kota Probolinggo sebagai objek
penelitian karena kota Probolinggo merupakan kota Adipura, yaitu sebuah
penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta
pengelolaan lingkungan perkotaan. Selain itu instansi pemerintahan BLH juga
memiliki cara unik dalam penyampaian kalimat dalam poster khususnya di
TWSL. Penyampaian tersebut tidak hanya berupa himbauan-himbauan agar
masyarakat peduli dan sadar terhadap kelestarian lingkungan, tetapi juga terdapat
informasi-informasi yang bersifat pengetahuan yang berkaitan dengan lingkungan
hidup seperti cara memelihara bumi, informasi tentang satwa-satwa yang ada di
TWSL, informasi tentang tumbuhan, dan pengetahuan tentang pengolahan
sampah. Poster-poster yang terdapat di TWSL kota Probolinggo memiliki macammacam
jenis
tindak
tutur,
namun
jenis
tindak
tutur
yang
paling
banyak
ditemukan
adalah jenis tindak tutur direktif. Oleh karena itu, peneliti membahas lebih dalam
tentang tindak tutur direktif yang terdapat pada poster di TWSL.
Rancangan dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.
Sumber data dalam penelitian ini adalah poster yang dikeluarkan atau dicetak oleh
BLH di TWSL Probolinggo. Data berupa tuturan tertulis yang terdapat dalam
poster yang dikeluarkan oleh BLH di TWSL Probolinggo. Teknik pengumpul data
yaitu memfoto poster, mencatat tuturan tertulis yang terdapat pada poster yang
dikeluarkan oleh BLH di TWSL, mencetak hasil foto poster pada kertas.
Pengumpulan data menggunakan kamera yang digunakan untuk mengumpulkan
atau mendokumentasikan poster-poster BLH di TWSL. Langkah-langkah yang
digunakan dalam menganalisis data yaitu: (1) seleksi data (2) pengkodean data,
(3) pemeriksaan keabsahan data, (4) pengklasifikasian data, (5) pendeskripsian
data.
Hasil dan pembahasan dalam penelitan menunjukkan bahwa ada empat
jenis dan ciri penanda tindak direktif yang ditemukan dari hasil analisis data yang
terdapat pada poster BLH di TWSL Probolinggo, yaitu requesitif, requiremen,
prohibitif, dan advisoris. Ditemukan makna tuturan imperatif pada tindak direktif
poster BLH di TWSL, yaitu makna imperatif perintah, makna imperatif ajakan,
makna imperatif larangan, makna imperatif himbauan, dan makna imperatif
permohonan. Pada penelitian ini juga ditemukan jenis tindak direktif yang
dominan digunakan dalam poster BLH yaitu tindak tutur direktif prohibitif.
Adapun saran dalam penelitian ini: (1) Bagi mahasiswa Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia, disarankan dapat menambah pengetahuan mengenai jenis
tindak tutur yang terdapat pada poster. (2) Bagi guru Bahasa Indonesia,
disarankan dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan pembelajaran
khususnya pada pokok pembelajaran membuat poster. (3) Bagi mahasiswa yang
hendak melakukan penelitian serupa, disarankan dapat dijadikan sebagai referensi
dan bahan pertimbangan apabila ingin mengadakan penelitian sejenis. | en_US |