ANALISIS TERHADAP KECEPATAN PENGERINGAN PADI PADA PENGERING PADI MODEL IS PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN TERHADAP KECEPATAN PENGERINGAN PADI PADA PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN TRAY TERHADAP KECEPATAN PENGERINGAN PADI PADA PENGERING PADI MODEL VENTILATING DRYING VENTILATING DRYING
Abstract
Gabah selepas panen harus segera dikeringkan, sebab kadar air pada gabah
selepas panen masih cukup tinggi sekitar 25% - 30%, bahkan kadang-kadang
lebih. Kalau gabah itu terus disimpan tanpa pengeringan terlebih dahulu maka
gabah jelas akan mengalami kerusakan-kerusakan (Kartasapoetra, 1994). Gabah
yang dijual petani jarang memenuhi standar. Akibatnya petani sering harus
menanggung kerugian berupa penolakan gabah yang mereka jual atau penerimaan
harga jual yang terlalu rendah. Oleh karena itu, petani harus tahu cara penanganan
pasca panen yang baik, salah satunya melalui pengeringan (Daulay, Bahri S.,
2005).
Untuk mengatasi kekurangan pada pengeringan tradisional dapat
digunakan pengering menggunakan alat mekanis (pengering buatan). Alat
pengering didesain menggunakan tekanan udara dari blower yang dihubungkan
dengan pemanas listrik, sehingga akan mengalir udara panas ke ruang pengering
dan temperatur yang diinginkan dapat dikontrol dengan mudah. Variasi sudut
kemiringan tray dapat mempengaruhi kecepatan pengeringan sehingga dapat
berpengaruh pada nilai efisiensi pengeringannya, oleh karena itu pada alat ini
sudut pada traynya di variasikan dengan tujuan untuk mengetahui pada sudut
berapakah tray yang paling efisien dan paling cepat mengeringkan padi tersebut.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang bangun alat pengering
padi dengan menggunakan pemanas listrik, mengetahui pengaruh variasi sudut
tray / rak pengering terhadap kecepatan pengeringan, sehingga dapat mengetahui
pada sudut berapakah tray dapat maksimal dalam mengeringkan padi tersebut,
mengetahui estimasi waktu pengeringan, dan dapat mengetahui metode
pengeringan terbaik dimana bahan dapat dikeringkan secara cepat dengan kualitas
yang dihasilkan baik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan petani
sebagai alternatif untuk pengeringan padi yang tidak tergantung dengan kondisi cuaca, dan dapat dipergunakan sebagai dasar informasi bagi penelitian dan
pengembangan berikutnya.
Penelitian ini meliputi dua tahapan yaitu proses rancang bangun dan
pengujian. Pada proses rancang bangun dilakukan di laboratorium kerja bangku &
plat dan laboratorium konversi energi jurusan Teknik Mesin fakultas Teknik
Universitas Jember. Proses perancangan meliputi perancangan pemanas listrik dan
ruang pengering.
Pada tahap pengujian dilakukan pengujian penurunan berat bahan untuk
laju pengeringan bahannya, distribusi kelembaban, temperatur, dan kecepatan
udara pada tiap titik pengukuran di laboratorium kerja bangku dan plat jurusan
Teknik Mesin fakultas Teknik Universitas Jember. Pada alat ini digunakan 4
variasi pengujian yaitu alat pengering dengan sudut tray 0
° , sudut tray 10°, sudut
tray 20°, dan alat pengering dengan sudut tray 30°.
Dari hasil perancangan dan pengujian didapatkan daya yang dibutuhkan
dalam pemanas listrik alat pengering ini adalah 350 Watt. Pada sistem dengan
sudut kemiringan tray 0
° didapatkan nilai efisiensi pengeringan yang paling tinggi
yaitu sebesar 5,109%, untuk sudut kemiringan tray 10° η
= 5,003%, untuk
sudut kemiringan tray 20° η
dry
x
dry
= 4,593% dan untuk sudut kemiringan tray 30° η
= 4,568%. Untuk laju pengeringan variasi sudut rak 0° sebesar 75 gr / 3 jam;
untuk sudut rak 10° sebesar 74 gr/ 3 jam; untuk sudut rak 20° sebesar 69 gr / 3
jam dan untuk sudut rak 30° sebesar 67 gr / 3jam. Berdasar dari hasil pengujian,
variasi pengujian pada sudut rak 0° paling efisien karena dilihat dari nilai efisiensi
tertinggi dan laju pengeringan total selama tiga jam juga tertinggi.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]