PEMBUATAN EDIBEL FILM BERBAHAN DASAR TEPUNG TAPIOKA MENGGUNAKAN PROSES EKSTRUSI
Abstract
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk maka kebutuhan akan bahan
pengemas semakin meningkat. Plastik merupakan bahan kemasan yang sangat mudah
untuk didapatkannya karena jenis pengemas plastik memiliki beberapa keunggulan
yaitu ringan, kuat dan ekonomis. Namun jenis pengemas tersebut memiliki
kelemahan yaitu bersifat nonbiodegradabel sehingga dapat mencemari lingkungan.
Edible film adalah lapisan tipis yang terbuat dari bahan yang dapat dimakan.
Bahan dasar edible film merupakan bahan yang aman untuk dikonsumsi. Bahan
utama pembentuk edible film adalah tepung tapioka, tepung protein kedelai dengan
penambahan gliserol sebagai plastisizer serta air sebagai pelarut. Fungsi dari tapioka
adalah sebagai karbohidrat, karena edibel film film yang akan dibuat merupakan
edibel film jenis hidrokoloid maka bahan dasar yang digunakan terbuat dari
karbohidrat atau dari protein atau menggunakan campuran dari keduanya.
Pengadukan merupakan salah satu unit operasi untuk memperoleh campuran
yang uniform dari dua macam atau lebih komponen dengan mendispersikan
komponen yang satu dengan yang lainnya. Komponen dengan jumlah yang lebih
besar yang disebut fase kontinyu, komponen dengan jumlah lebih kecil disebut fase
terdispersi. Pengadukan tidak mempengaruhi umur simpan dari bahan pangan, akan
tetapi biasanya ditujukan untuk meningkatkan eating quality.
Hasil akhir penelitian ini menyimpulkan bahwa parameter rasio kompresi dan
suhu khususnya rasio kompresi yang ukuran 3,5 dan suhu 40˚C merupakan parameter yang mempunyai peranan penting dalam mendapatkan nilai nilai yang optimal. Untuk
proses pengadukan yang lebih baik dilakukan pada suhu 40˚C dengan rasio kompresi
3,5 karena diatas suhu itu bahan sudah mengalami kerusakan ikatan atau sudah
mengalami proses glatinisasi pada wktu proses pengadukan.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]