CIRI-CIRI BAHASA INDONESIA ANAK USIA BALITA DI PAUD TP PKK KECAMATAN MUMBULSARI KABUPATEN JEMBER: KAJIAN PSIKOLINGUISTIK
Abstract
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah pendidikan yang bertugas
merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, dan menilai hasil pebelajaran,
serta melakukan pembimbingan, pengasuhan, dan perlindungan anak didik. Struktur
program kegiatan PAUD mencakup bidang pengembangan perilaku dan bidang
pengembangan kemampuan dasar melalui kegiatan bermain dan pembiasaan.
Lingkup pengembangan meliputi: (1) nilai-nilai agama dan moral, (2) fisik, (3)
kognitif, (4) bahasa, dan (5) sosial emosional. Singkatan dari PAUD TP PKK adalah
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), sedangkan (TP) adalah Tim Penggerak dan
(PKK) adalah Pemberdayaaan dan Kesejahteraan Keluarga. Jadi dari singkatan
tersebut dapat diartikan bahwa PAUD berdiri atas tim penggerak yaitu PKK.
Anak adalah makhluk yang unik, tidak pernah ada satu anak pun yang benarbenar
sama dengan anak yang lainnya. Sejak dilahirkan, anak sebagai makhluk
individu telah membawa sejumlah potensi yang terdapat dalam dirinya. Potensi
tersebut dapat berkembang secara optimal apabila potensi itu dirangsang
kemunculannya, dalam artian stimulasi dari lingkungan akan direspon oleh anak.
Perkembangan bahasa balita melalui suatu proses yang runtut. Bahasa adalah alat
untuk mengungkapkan pikiran, maksud tertentu, dan sebagai alat komunikasi. Oleh
karena itu, bahasa sangat penting artinya bagi anak untuk berkomunikasi. Penelitian
ini bertujuan untuk mendeskripsikan ciri-ciri bahasa Indonesia anak balita usia tiga
sampai lima tahun dengan kajian psikolinguistik.
Kajian psikolinguistik yang menganalisis ciri-ciri bahasa Indonesia masih
jarang dilakukan, hanya beberapa peneliti bahasa yang meneliti kajian psikolinguistik
dengan analisis lain yaitu, penguasaan bahasa. Ciri-ciri bahasa Indonesia anak
diambil dari anak usia tiga sampai lima tahun yang kemudian diteliti ciri-ciri bahasa
Indonesia anak-anak tersebut dilihat dari status sosial orang tua mereka dan
kepribadian masing-masing anak.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data penelitian ini
berupa ujaran yang berasal dari dialog atau percakapan, serta perilaku yang diikat
dengan adanya konteks yang digunakan oleh beberapa anak PAUD TP PKK.
Berkaitan dengan ciri-ciri bahasa Indonesia, sumber data atau subjek penelitian ini
adalah anak-anak PAUD TP PKK Kecamatan Mumbulsari Kabupaten Jember berusia
tiga sampai lima tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik
simak dan sadap. Metode simak (observasi) mendalam digunakan untuk memperoleh
data konteks, teknik lanjutan SBLC digunakan untuk memperoleh data tuturan
percakapan, teknik tersebut dilanjutkan dengan teknik lanjutan yaitu, Teknik Simak
Bebas Libat Cakap (SBLC). Kegiatan menyadap dilakukan dengan melihat dan
mengamati informan ketika berbicara dengan peneliti maupun orang ketiga dan orang
tersebut memberi stimulus (rangsangan). Metode yang digunakan untuk membahas
masalah dalam penelitian ini adalah metode padan yang bersifat deskriptif. Data-data
yang sudah terkumpul, kemudian dicatat dan didaftar agar mudah untuk memasukkan
dalam pembahasan untuk dianalisis. Metode penyajian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah informal yaitu metode penyajian dengan perumusan yang
menggunakan kata-kata biasa.
Dari hasil penelitian ciri-ciri bahasa Indonesia yang terdapat pada ujaran
anak PAUD di TP PKK tersebut diklasifikasikan menjadi tiga ciri, yaitu 1) CBI
meliputi ciri fonologis, 2) CBI meliputi ciri morfologis, dan 3) CBI meliputi ciri
sintaktis. CBI meliputi ciri fonologis merupakan data yang paling banyak dihasilkan
oleh anak PAUD TP PKK. Hal ini terjadi karena anak-anak PAUD TP PKK yang
berusia tiga sampai dengan lima tahun masih mengalami kesulitan dalam
mengucapkan bunyi uja