APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS 2D KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE UNTUK MENENTUKAN STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DI KAWASAN GUNUNG SADENG KABUPATEN JEMBER
Abstract
Puger terletak dalam kawasan dekat pantai. Salah satu daerah di Puger yang
memiliki potensi daerah eksplorasi adalah Gunung Sadeng. Gunung Sadeng dalam
geologi lembar Jember Jawa termasuk dalam formasi Puger yang didominasi batu
gamping terumbu (hablur) bersisipan breksi batu gamping dan batu gamping tufan.
Batuan kapur atau batuan gamping (limestone) termasuk batuan sedimen. Batuan ini
berwarna putih, kelabu, atau warna lain yang terdiri dari kalsium karbonat. Batuan
kapur ini pada dasarnya berasal dari sisa-sisa organisme laut seperti kerang, siput
laut, radiolarit, tumbuhan/binatang karang (koral), dan sebagainya yang telah mati.
Berdasarkan hal tersebut, maka batuan kapur adalah batuan sedimen yang berbasis
dari laut.
Penelitian ini dilakukan di daerah Puger karena daerah Puger merupakan
salah satu daerah yang mempunyai daerah karst yaitu Gunung Sadeng. Penelitian
dilakukan dengan beberapa tahap yaitu pertama mengetahui informasi geologi
kemudian dilanjutkan dengan survei awal. Tahap selanjutnya dilakukan akuisisi data
lapangan konfigurasi dipole - dipole. Data pengukuran dan data perhitungan yang
telah didapatkan, kemudian diinversi ke dalam software Res2dinv. Dari inversi 2D ini
didapatkan gambar penampang lintang distribusi resistivitas bawah permukaan yang
telah diteliti.
Dari hasil penampang resistivitas semua lintasan dapat dilihat bahwa setiap
lintasan mempunyai luas limestone yang berbeda-beda. Setelah dilakukan
perhitungan besarnya prosentase limestone untuk setiap lintasan, didapatkan
prosentase sebesar 55,98 % untuk lintasan, 35,22% untuk lintasan 2 dan untuk
lintasan 3 sebesar 39,45 %. Material daerah penelitian selain didominasi oleh
limestone juga terdapat material lain seperti air, lempung yang sangat kering, batu
gamping yang mengalami proses pelarutan (dry karstified), batu gamping terumbu,
pasir, dan material lainnya. Dari hasil penampang resistivitas semua lintasan, dapat
dikatakan bahwa didominasi limestone yang mempunyai nilai resistivitas yang tinggi
sehingga mempunyai konduktivitas yang rendah. Sesuai dengan tabel referensi yang
digunakan dan kondisi geologi daerah tersebut, dapat disimpulkan bahwa daerah
tersebut didominasi dengan batu gamping (limestone).