dc.description.abstract | Pendidikan adalah hal yang dianggap penting dalam kehidupan. Dengan
pendidikan, seseorang akan mendapat ilmu khususnya dalam bidang akademik
yang tentunya sangat penting dalam kehidupan. Sekolah merupakan instansi
pendidikan yang bersifat formal dan didalamnya terdapat kepala sekolah sebagai
pemimpin sekolah serta guru sebagai pengajar peserta didik. Dalam kegiatannya
di sekolah, komunikasi harus selalu terjalin antara pihak-pihak yang berada di
lingkungan sekolah agar tercipta lingkungan yang nyaman untuk bekerja. Selain
itu peran kepemimpinan kepala sekolah dinilai penting dalam pembentukan
kenyamanan dalam sekolah.
Konflik adalah hal yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan, konflik bisa
merusak ataupun bisa membuat orang lebih bersemangat dalam bekerja.
Penyelesaian konflik inilah yang perlu diciptakan dalam kehidupan sekolah
karena jika konflik itu terus berlanjut maka dikhawatirkan akan mengganggu
prestasi kerja guru.Berdasarkan teori dan kajian empiris, variabel komunikasi dan
kepemimpinan transformasional dinilai mampu untuk menyelesaikan sebuah
konflik dan secara langsung maupun tidak langsung akan meningkatkan prestasi
kerja pada guru di gugus III Kecamatan Gucialit Kabupaten Lumajang. Hal ini
adalah yang mendasari dilakukannya penelitian ini.
Populasi penelitian ini adalah guru-guru di Gugus III Kecamatan Gucialit
Kabupaten Lumajang berjumlah total 66 orang. Guru-guru tersebut adalah guru
SD yang mempunyai perbedaan pada tingkat pendidikan dan lama kerja pada
instansi pendidikan. Penelitian ini menggunakan analisis jalur atau Path Analysis
karena dengan analisis jalur dapat diketahui bagaimana jalur langsung maupun
tidak langsung yang terbentuk dari variabel-variabel yang diteliti.
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien jalur dapat diketahui bahwa
pengaruh langsung dari komunikasi terhadap penyelesaian konflik adalah sebesar
0,665 sedangkan pengaruh langsung dari kepemimpinan transformasional
terhadap penyelesaian konflik adalah sebesar 0,28. Pengaruh komunikasi terhadap
prestasi kerja guru tercatat sebesar 0,310, serta pengaruh kepemimpinan
transformasional terhadap prestasi kerja guru sebesar 0,292. Variabel perantara,
yaitu penyelesaian konflik juga memiliki pengaruh langsung terhadap prestasi
kerja guru yaitu sebesar 0,346
Variabel komunikasi juga memiliki pengaruh tidak langsung terhadap
prestasi kerja guru melalui penyelesaian konflik yaitu sebesar 0,230, sedangkan
pengaruh tidak langsung kepemimpinan transformasional terhadap prestasi kerja
guru melalui penyelesaian konflik adalah sebesar 0,098. Pengaruh total
komunikasi terhadap prestasi kerja guru melalui penyelesaian konflik
menghasilkan nilai sebesar 0,54 sedangkan untuk pengaruh kepemimpinan
transformasional terhadap prestasi kerja guru melalui penyelesaian konflik
menghasilkan nilai sebesar 0,39. Hal itu menunjukkan bahwa variabel komunikasi
dan kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap penyelesaian
konflik dan hubungannya terhadap prestasi kerja. Dan dengan hasil itu pula dapat
disimpulkan bahwa komunikasi pada guru di gugus III Kecamatan Gucialit
Kabupaten Lumajang sudah berjalan dengan baik karena mampu menyelesaikan
sebuah konflik serta meningkatkan prestasi kerja guru. Begitupula dengan
kepemimpinan kepala sekolahnya juga mampu bekerja dengan baik, hal tersebut
terbukti dengan adanya penyelesaian konflik yang baik serta kepemimpinannya
dapat meningkatkan prestasi kerja guru. | en_US |