IDENTIFIKASI KESESUAIAN LAHAN TEBU MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS 2 DIMENSI DI KABUPATEN JEMBER
Abstract
Indonesia merupakan negara agraris yang mempunyai lahan pertanian yang cukup
luas. Lahan pertanian tersebut tersebar di berbagai pulau di Indonesia, antara lain : Pulau
Jawa, Kalimantan, Sumatra, dan lain sebagainya. Salah satu daerah di Pulau Jawa yang
mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani adalah Kabupaten Jember. Kabupaten ini
dikenal dengan hasil pertaniannya yang cukup melimpah, antara lain : tembakau, padi, tebu,
dan lain sebagainya. Kabupaten Jember masih melakukan perluasan wilayah pertanian pada
komoditi tebu khususnya di Afdeling Talang PTPN XII Kecamatan Jenggawah. Jadi untuk
memaksimalkan hasil produksi tebu diperlukan kesesuaian lahan tanaman tebu ini.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kesesuaian lahan tebu dengan
menggunakan metode geolistrik resistivitas 2D konfigurasi Wenner di Afdeling Talang
PTPN XII Kabupaten Jember. Identifikasi dilakukan dengan menganalisa hasil pencitraan
bawah permukaannya berdasarkan jenis lapisan tanah yang sesuai untuk ditanami tebu.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2012 di wilayah Afdeling Talang, PTPN XII
Jember, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan dua lahan
yaitu lahan kosong yang akan ditanami tebu dan lahan yang pernah panen. Untuk
pengambilan data diperlukan alat pengukur dan peralatan pendukung sebagai berikut :
Resistivitymeter, Global Positioning System, 4 rol kabel, elektroda, 1 rol meteran, palu.
Untuk uji laboratorium alat yang digunakan antara lain: botol untuk melarutkan, mesin
pelarut, dan pH meter.
Dalam penelitian ini digunakan metode pengukuran resistivitas 2 D dengan
konfigurasi Wenner. Pada konfigurasi Wenner, langkah awal untuk pengambilan data
dilakukan dengan menentukan jarak antar elektroda tetap (a). Pengambilan data
selanjutnya, jarak antar elektrodanya diperbesar menjadi (2a) dan begitu juga seterusnya sampai jarak antar elektrodanya (na). Dalam pengukurannya data yang diambil adalah nilai
resistansi (R). Nilai resistansi nantinya akan digunakan untuk menghitung resistivitas semu
(ρ). Uji laboratorium pH tanah dilakukan dengan melarutkan tanah dan air, yang kemudian
diukur menggunakan pH meter dan dicatat nilai pHnya.
Kesimpulan yang didapat dari hasil analisa data adalah hasil pencitraan struktur
bawah permukaan pada Afdeling Talang Kebun Mumbul pada lahan kosong nilai
resistivitasnya adalah 71 – 7025 Ωm. Nilai resistivitas tersebut merupakan jenis lapisan
tanah yang terdiri dari batuan alluvium, kerikil, batu pasir, dan terdapat pula lempung. Pada
lahan yang pernah panen nilai resistivitasnya adalah 31,2 – 5050 Ωm. Nilai resistivitas
tersebut merupakan jenis lapisan tanah yang terdiri dari batuan alluvium, kerikil, batu pasir,
dan terdapat pula lempung. Berdasarkan hasil pengukuran laboratorium tentang pH tanah
didapatkan nilai pH sebesar 6,0 – 6,4. Nilai pH tanah yang sesuai untuk ditanami tebu
dengan tingkat kemasaman 6 – 7. Jadi dapat disimpulkan bahwa lahan kosong pada
Afdeling Talang Kebun Mumbul sesuai untuk ditanami tebu.