dc.description.abstract | Pelabelan graf mulai banyak mendapat perhatian terutama terapannya
dalam jaringan komputer dan keamanan database. Pelabelan pada suatu graf
adalah sebarang pemetaan atau fungsi yang memasangkan unsur- unsur graf (titik
atau sisi) dengan bilangan (biasanya bilangan bulat positif). Ada beberapa jenis
pelabelan graf, salah satunya yaitu pelabelan total irregular (irregular total labeling)
yang diperkenalkan oleh Martin Baca, Stanislav Jendrol, Mirka Miller, dan
Joseph Ryan pada tahun 2002. Pelabelan ini menyaratkan masing-masing bobot
totalnya harus berbeda, namun dalam pemberian label (angka) titik dan sisinya
boleh berulang. Pelabelan total iregular (irregular total labeling) sendiri terbagi
menjadi dua, yaitu pelabelan total sisi irregular (edge irregular total labeling) dan
pelabelan total titik irregular (vertex irregular total labeling).
Permasalahan yang timbul yaitu bagaimana melabeli graf tunas kelapa
dengan meminimumkan label terbesar yang digunakan untuk melabeli graf tunas
kelapa baik tunggal maupun gabungannya. Bilangan bulat positif terbesar inilah
yang disebut dengan nilai ketakteraturan total sisi (total edge irregularity strength)
dan dilambangkan dengan tes(G). Sehingga dari permasalahan tersebut akan
diketahui berapa nilai tes dari graf tunas kelapa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif aksiomatik
yaitu dengan menurunkan teorema tentang nilai batas atas dan batas bawah
dari tes, yaitu
l
jEj+2
3
m
· tes(G) · jEj, dimana jEj adalah jumlah sisi dari suatu
graf. Dari teorema tersebut didapat nilai batas bawah tes dari graf tunas kelapa,
kemudian menentukan batas atas graf tunas kelapa dengan menerapkan metode
pendeteksian pola dalam menentukan pola dan perumusan total sisi iregular pada
graf tunas kelapa (CR
). Jika hasil investigasi pelabelan ini dapat digunakan
dan berpola, maka dapat dicari formulasi pelabelan total sisi ireguler graf tunas
n;m
viii
kelapa. Setelah didapat formulasi pelabelan total sisi irreguler pada graf tunas
kelapa (CR
) tunggal, kemudian dicari pola dan formulasi pada gabungan saling
lepas graf tunas kelapa baik isomor¯s maupun non-isomor¯s dengan alur pola
yang sama dengan graf tunas kelapa tunggal, sedangkan label titik dan sisi pada
antara bagian pertama dan selanjutnya memiliki pola yang teratur, sampai pada
akhirnya didapat nilai tes untuk CR
n;m
tunggal maupun gabungannya. Representasi
gabungan graf tunas kelapa isomor¯s dan non-isomor¯s dapat digambarkan
dengan bentuk berbeda antara bagian yang satu dengan yang lainnya dengan
syarat untuk gabungan isomor¯s setiap bagiannya memiliki matriks ketetanggaan
yang sama dan untuk gabungan non-isomor¯s setiap bagian memiliki himpunan
titik dan sisi sesuai dengan himpunan titik dan sisi dari graf tunas kelapa. Hasil
penelitian ini berupa teorema baru mengenai nilai ketakteraturan total sisi dari
graf tunas kelapa. Teorema yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
n;m
1. Nilai ketakteraturan total sisi dari graf tunas kelapa tunggal adalah tes
(CR
n;m
) = n, untuk n ¸ 3 dan m = n ¡ 1;
2. Nilai ketakteraturan total sisi pada gabungan graf tunas kelapa isomor¯s
adalah tes(sCRn;m) =l
s(n+2m)+2
3
m
, untuk s ¸ 2, n ¸ 3, dan m = n ¡ 1;
3. Nilai ketakteraturan total sisi pada gabungan graf tunas kelapa non-isomor¯s
adalah tes(CR
n;m
S
¢ ¢ ¢
3, s = r ¡ 1, dan m = n ¡ 1.
S
CR
r;s
) =
l
(n+2m)+¢¢¢+(r+2s)+2
3
m
, untuk n ¸ 3, r ¸
Dari kajian diatas ada batasan atara nilai n dan m yang belum ditemukan
sehingga dalam penelitian ini diajukan open problem.
1. Masalah Terbuka 1. Nilai ketakteraturan total sisi dari graf tunas kelapa
tunggal adalah tes (CR
n;m
) = n, untuk n ¸ 3 dan m 6 = n ¡ 1,
2. Masalah Terbuka 2. Nilai ketakteraturan total sisi pada gabungan graf
tunas kelapa adalah tes(sCR
m 6 = n ¡ 1.
n;m
) =
l | en_US |