dc.description.abstract | Proses pembelajaran tidak lepas dari proses belajar mengajar sebagai kegiatan
utama di sekolah. Kegiatan belajar mengajar yang inovatif merupakan salah satu
upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Kenyataan di lapangan menunjukkan
bahwa sistem pembelajaran lebih banyak didominasi oleh guru. Sedangkan siswa
cenderung menghafalkan konsep-konsep tanpa memahami dengan benar. Oleh karena
itu, untuk mengatasi masalah di lapang tersebut guru memerlukan suatu perangkat
pembelajaran berdasarkan strategi dengan teknik pembelajaran yang inovatif. Salah
satu strategi dan teknik pembelajaran yang dapat digunakan adalah strategi PQ4R
(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review teknik Mind Mapping
Tujuan penelitian ini untuk: (1) menelaah proses pengembangan perangkat
pembelajaran matematika berdasarkan strategi PQ4R dengan teknik Mind Mapping
pada sub pokok bahasan himpunan kelas VII, (2) menelaah hasil perangkat
pembelajaran matematika berdasarkan strategi PQ4R dengan teknik Mind Mapping
pada sub pokok bahasan himpunan kelas VII. Perangkat pembelajaran yang
dikembangkan meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), buku siswa, lembar
kegiatan siswa (LKS), dan tes hasil belajar (THB) yang berorientasi pada pembelajaran
berdasarkan strategi PQ4R dengan teknik Mind Mapping.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Model pengembangan yang
digunakan beracuan pada model Thiagarajan dimulai dengan menetapkan kebutuhan
pembelajaran, yaitu telaah karakteristik siswa, konsep yang akan diajarkan, tugas belajar
x
yang akan diberikan, dan tujuan pembelajaran. Proses pengembangan dilanjutkan dengan
merancang prototipe (draf 1) perangkat pembelajaran yang dimulai dengan merancang alat
evaluasi dan memilih media serta format pembelajaran. Proses pengembangan selanjutnya
adalah validasi serta uji coba perangkat pembelajaran yang dilaksanakan di kelas VII H
SMP Negeri 1 Kencong. Berdasarkan hasil penelitian dan validasi, perangkat pembelajaran
direvisi dan hasilnya disebut draf 2 yang layak untuk diujicobakan. Hasil uji coba
digunakan sebagai masukan untuk memperbaiki kualitas perangkat pembelajaran dan
hasilnya disebut draf 3 (produk akhir).
Hasil pengembangan yang diperoleh adalah perangkat pembelajaran
matematika dikategorikan baik karena memenuhi tiga kriteria, yaitu: valid, praktis,
dan efektif.
a) Valid, jika koefisen validitasnya lebih dari 0,60. Berdasarkan hasil validasi koefisien
validitas perangkat pembelajaran (RPP, buku siswa, LKS, dan THB) berturut-turut
adalah, 0,94; 0,89; 0,91; dan 0,87. Oleh karena itu, perangkat pembelajaran dapat
dikatakan valid.
b) Praktis, jika persentase aktivitas guru 80%. Beradasarkan hasil analisis lembar
observasi aktivitas guru mopdel pada pertemuan I, II, III, dan IV berturut-turut adalah
84,44%; 86,67%; 88,89%; dan 93,33%. Oleh karena itu, perangkat pembelajaran
dapat dikatakan praktis.
c) Efektif
Diperoleh dari hasil analisis: (1) aktivitas belajar siswa dari pertemuan I, II, III, dan IV
adalah. Persentase aktivitas siswa tersebut berturut-turut adalah 82,87%; 83,80%;
87,04%; dan 90,74%. (2) respon positif siswa terhadap perangkat pembelajaran dan
proses pembelajaran yaitu lebih dari 80%, dan (3) tes juga diperoleh bahwa lebih dari
80% siswa di kelas VII H SMP Negeri 1 Kencong mencapai skor minimal (skor 60).
Oleh karena itu, perangkat pembelajaran tersebut dapat dikatakan efektif. | en_US |