PENGARUH MENGKONSUMSI BUAH BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola L.) DAN BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP JUMLAH KOLONI Streptococcus sp. DALAM SALIVA ANAK USIA 10 – 12 TAHUN
Abstract
Karies gigi di Indonesia merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang
masih perlu mendapat perhatian. Jajanan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi terjadinya karies gigi. Jajanan umumnya mengandung karbohidrat
terutama sukrosa yang merupakan salah satu penyebab terjadinya karies (kariogenik).
Anak-anak senang mengonsumsi makanan-makanan yang bersifat kariogenik.
Seorang anak memasuki awal dari fase gigi geligi tetap pada usia 10-12 tahun
sehingga perawatan gigi pada usia ini sangat penting. Hal ini menyebabkan
pentingnya memilih makanan yang tepat untuk dikonsumsi dan berusaha menghindari
konsumsi makanan kariogenik yang berlebihan oleh seorang anak pada usia tersebut.
Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa anak yang mengonsumsi jajanan kariogenik
memiliki skor karies yang lebih tinggi dibandingkan anak yang mengonsumsi jajanan
nonkariogenik, seperti sayur dan buah-buahan.
Beberapa jenis buah-buahan dapat tumbuh subur di segala musim seperti buah
belimbing manis (Averrhoa carambola L.) dan buah pepaya (Carica papaya L.).
Berdasarkan penelitian sebelumnya, buah belimbing manis mengandung zat
epikatekin yang diduga memiliki daya antibakteri. Sedangkan salah satu kandungan
gizi buah pepaya adalah β-karoten yang diduga pula sebagai zat yang dapat
membersihkan gigi.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]