dc.description.abstract | Gigi impaksi adalah gigi yang gagal erupsi karena terhalang lapisan tulang
yang padat dan atau jaringan lunak yang tebal. Odontektomi adalah pengeluaran gigi
impaksi dengan tindakan bedah. Teknik pembedahan berhubungan dengan proses
inflamasi sebagai respon terhadap trauma jaringan, inflamasi salah satu fase dalam
proses penyembuhan luka. Paramater penyembuhan luka pasca odontektomi adalah;
(1) Rasa sakit; (2) Status Gingiva; (3) Edema; (4) Keadaan soket; (5) Mouth Opening
Limited/ Keterbatasan membuka mulut.
Tujuan penelitian ini mengetahui perbedaan gambaran penyembuhan klinis luka
pasca odontektomi molar ketiga rahang bawah inklinasi gigi vertikal dan
mesioangular. Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan rancangan
pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Bagian Bedah Rumah Sakit
Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Jember menggunakan sampel pasien yang telah
odontektomi gigi impaksi molar ketiga rahang bawah dengan inklinasi vertikal dan
mesioangular klas 2 kedalaman A. Odontektomi dilakukan mahasiswa profesi yang di
Bagian Bedah Mulut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara gigi molar tiga
rahang bawah impaksi inklinasi mesioangular dan vertikal memiliki perbedaan
gambaran proses penyembuhan luka klinis yaitu adanya perbedaan rasa sakit, status
gingiva, edema, keadaan soket dan mouth opening limited. Dari penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa inklinasi gigi impaksi menyebabkan perbedaan penyembuhan
klinis yang meliputi perbedaan rasa sakit, status gingiva, edema, dan mouth opening
limited pada hari pertama dan ketiga, namun pada hari ketujuh baik vertikal maupun
mesioangular menunjukkan gambaran penyembuhan klinis pasca odontektomi yang
sama. | en_US |