EFEK ABU VULKANIK ERUPSI BROMO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI DITINJAU DARI SIFAT KELISTRIKAN TANAMAN
Abstract
Pada penghujung tahun 2010, gunung Bromo mengalami aktivitas vulkanik
yang kemudian berdampak pada hujan abu vulkanik yang terjadi di beberapa daerah.
Abu vulkanik gunung Bromo yang menghujani beberapa daerah tersebut diatas
menyebabkan dampak yang cukup signifikan dalam bidang pertanian. Penelitian ini
mencoba mengetahui efek bercampurnya abu vulkanik pada media tanam tanah
ladang tehadap pertumbuhan tanaman cabai. Hal ini dipertimbangkan karena
konsekuensi pasca berlangsungnya hujan abu dibeberapa wilayah Kabupaten
Probolinggo diprediksikan akan menimbulkan lapisan tanah campuran abu vulkanik
yang tentunya akan berdampak terhadap tanaman. Tanaman jenis ini dipilih sebagai
objek penelitian karena berdasar observasi penulis, cabai merupakan tanaman
alternatif yang sering ditanam oleh petani di wilayah sekitar Kabupaten Probolinggo,
juga merupakan tanaman holtikultura yang cukup penting dan banyak ditanam di
pulau Jawa.
Penelitian ditujukan untuk mengetahui efek penambahan abu vulkanik Bromo
pada beda potensial permukaan daun Cabai Ceplik serta pertumbuhan tanaman cabai,
dan telah dilaksanakan di Laboratorium Biofisika Jurusan Fisika dan Green House
Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Jember. Media
tanam yang digunakan adalah tanah subur (100%) sebagai kontrol, dan campuran
abu vulkanik dan media tanah subur dengan masing-masing perlakuan-1 (20% :
80%); perlakuan-2 (33.33% : 66.67%); perlakuan-3 (50% : 50%); perlakuan-4
(66.67% : 33.33%) dan perlakuan-5 (80% : 20%).
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan didapatkan kesimpulan bahwa
penambahan abu vukanik pada media tanam dengan komposisi abu vulkanik Bromo
dan tanah yang berbeda memberikan efek pada beda potensial listrik yang berbeda
pula dengan rentang pengukuran beda potensial permukaan daun pada tanaman
control, perlakuan-1, perlakuan-2, perlakuan-3, perlakuan-4 dan perlakuan-5 masingmasing
adalah
61.67
mV-80.00
mV;
90mV-176mV;
146.67
mV- 290.00 mV; 80.00
mV -100 mV; 60mV-70 mV dan 25 mV- 30 mV.
Penambahan abu vulkanik pada media tanam dengan komposisi abu vulkanik
Bromo dan tanah yang berbeda memberikan efek pertumbuhan berbeda yaitu dengan
rata-rata total luas daun tanaman cabai varietas Ceplik yang berbeda pula.
Tanaman cabai yang ditanam pada media tanam dengan kandungan abu
vulkanik 33.3% dan kandungan tanah normal 66.7% menunjukkan gejala
pertumbuhan yang optimal apabila ditinjau dari sifat kelistrikan tanaman (nilai beda
potensial) ataupun rata-rata total luas daun dan efek visual daun, sedangkan tanaman
dengan kandungan vulkanik tinggi cenderung menghambat pertumbuhan baik
ditinjau dari sisi kelistrikan ataupun rata-rata total luas daun dan efek visual daun
yang teramati.
Mengacu pada hasil dapat disimpulkan bahwa sifat kelistrikan tanaman
melalui pengukuran beda potensial dapat digunakan sebagai indikator utama dalam
pertumbuhan cabai Ceplik akibat efek abu vulkanik Bromo, sedangkan rata-rata luas
daun dan efek visual daun sebagai indikator penunjang.