STRATEGI PEMASARAN PEDAGANG ECERAN DI DESA MOJOLEBAK KABUPATEN MOJOKERTO
Abstract
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap pedagang tradisional
mempunyai cara sendiri-sendiri untuk dapat mempertahankan usahanya. Masingmasing
pedagang tradisional cenderung mendirikan toko di depan rumah, karena
dapat mempermudah mendapatkan calon pembeli dan juga mempermudah melakukan
proses transaksi. Waktu dibukanya kedua toko juga beragam, bu. Lastri membuka
tokonya mulai pukul 04.00 dini hari karena pada pagi hari bu.Lastri juga merangkap
sebagai mlijo (berjualan sayur mayur dan ikan) di depan tokonya, lain dengan toko
Anggun yang baru membuka tokonya pada pukul 08.00. Bu.Lastri dapat
mempertahankan usahanya karena di tokonya dapat dilakukan proses barter, tawar
menawar harga, melakukan promosi dengan cara “gethok tular”, bahkan
menggunakan “orang pinter” untuk mendatangkan pembeli juga. Toko Anggun lebih
mengutamakan keramahan dan kejujurannya kepada setiap pembeli, juga sering
mengikuti pengajian dan organisasi untuk memperkenalkan barang-barang yang
dijual di tokonya tersebut.