TINGKAT TUTUR BAHASA JAWA PADA MASYARAKAT DESA ROJOPOLO KECAMATAN JATIROTOKABUPATEN LUMAJANG
Abstract
Setiap manusia atau kelompok sosial dimanapun berada dan apapun
jabatannya tidak dapatterlepas denganbahasa. Bahasa merupakan kebutuhan penting
dalam kehidupan manusia. Bahasa merupakan penghubung antarmanusia yang satu
dengan manusia yang lain. Di dalam bahasa terdapat kaidah atau aturan kebahasaan.
Aturan kebahasaan itu di antaranya berupa tingkat tutur bahasa.
Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa setiap bahasa memiliki
aturan tersendiri di dalam berbahasa. Aturan itu berupa tingkat tutur. Tingkat tutur
jarang diterapkan dengan baik oleh masyarakat pemakai bahasa, padahal mereka
sudah mengetahui bagaimana menggunakan tingkat tutur itu, pada siapa dan dimana
mereka harus menggunakannya.
Disetiap daerah mempunyai bahasa dan tingkat tutur yang berbeda.
Masyarakat Desa Rojopolo Kecamatan Jatiroto Kabupaten Lumajang memiliki
kemampuan yang cukup baik dibidang bahasa. Rata-rata mereka mampu berbahasa
Jawa, meskipun ada juga yang bisa berbahasa Madura. Dalam menggunakan bahasa
Jawa hampir seluruh masyarakatnya tidak meggunakan aturan atau tingkat tutur
bahasa Jawa yang ada. Hal tersebut karena di Desa Rojopolo sebagian
masyarakatnya bekerja sebagai petani.
Penelitian ini dilakukan di Desa Rojopolo Kecamatan Jatiroto Kabupaten
Lumajang. Orang yang menjadi objek penelitian adalah orang dewasa berumur 33
tahun – 60 tahun yang sudah bekerja dan berkeluarga, serta memiliki kemampuan
berbahasa Jawa. Penelitimengadakan penelitian ini untuk mengetahui
perbendaharaan kata atau leksikon yang ada di Desa Rojopolo dan tingkat tutur apa
yang digunakan di desa tersebut.Pengumpulan data menggunakan metode simak atau penyimakan dengan
mencatat dan merekam. Selain itu, peneliti menggunakankuesioner dalam bentuk
angket langsung, yang diisi oleh informan sendiri.
Analisis data menggunakanmetode kualitatif. Data pada penelitian ini berupa
data lisan. Data lisan tersebut berupa tabel klasifikasi leksikon daftar kata-kata yang
digolongkan berdasarkan level atau tingkat tutur yang terdiri atas tingkat tutur
Ngoko, Madya, Krama, dan tingkat tutur Krama Inggil. Data yang kedua berupa
kalimat yang dideskripsikan dengan bentuk-bentuk tingkat tutur yang meliputi
tingkat tutur bahasa Jawa Ngoko, tingkat tutur bahasa Jawa Madya, dan tingkat tutur
bahasa Jawa Krama.
Pemaparan hasil analisis menggunakan metode informal,hasil analisis
disajikan dalam bentuk tabel dan kalimat yang sesuai dengan daftar leksikon yang
ada.