ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS DAN KATEGORI SEKTOR TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM PERUSAHAAN NON MANUFAKTUR YANG LISTED DI BEI
Abstract
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba usaha. Kemampuan untuk mengukur seberapa besar perusahaan dalam memperoleh keuntung
yang berdampak pada perubahan return perusahaan setiap periode. Tujuan penelitian
ini adalah untuk menguji dan menganalisis apakah tingkat perubahan profitabilitas diukur dengan ROA, ROE, NPM dan TATO dan kategori sektor emiten berpengaruh terhadap abnormal return saham pada perusahaan non manufaktur yang listed di BEI. Sektor perusahaan yang dimaksud adalah seluruh sektor dalam kelompok perusahaan non manufaktur yang dibagi menjadi 6 sektor meliputi sektor pertanian; pertambangan; properti dan real estate; infrastruktur, utilitas dan transportasi; keuangan dan perdagangan, jasa dan investasi. Penelitian ini tidak menggunakan sampel melainkan menggunakan papulasi. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan non manufaktur yang listed dan melaporkan kinerja keuangannya di Bursa Efek Indonesia selama periode 2006-2008. Perusahaan non manufaktur yang melaporkan kinerjanya selama 3 tahun berturut-turut berjumlah 179 perusahaan. Penelitian ini menggunakan uji regresi linear berganda dengan dummy untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan sektor emiten terhadap abnormal return saham. Hasil penelitian menunjukan bahwa : profitabilitas yang diukur dengan rasio ROA, ROE, NPM dan TATO tidak signifikan, artinya tingkat perubahan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap abnormal return perusahaan non manufaktur untuk masing-masing sektor. Sektor pertanian memiliki tingkat abnormal return yang jauh lebih besar dari sektor yang lain. Hal ini berimplikasi pada kemungkinkan sektor pertanian menjadi alternatif pertama dalam pengambilan keputusan berinvestasi diantara sektor perusahaan non manufaktur yang listed di BEI selama periode 2006-2008. Perbedaan abnormal return sektor juga mengindikasikan bahwa adanya pengaruh sektor terhadap abnormal return saham. Dengan demikian, keberadaan kategori sektor emiten berpengaruh terhadap perubahan abnormal return saham perusahaan non manufaktur yang listed di BEI selama periode 2006-2008.