dc.description.abstract | Kesaruan Wilayah Tapal Kuda (WTK) di Provinsi Jawa Timur memang bukanlah
merupakan unit daerah administratif tertentu, akan tetapi dapat dicermati sebagai
'kesaruan ekonomi ruang', dimana di dalam lingkup kesatuan WTK tersebut seharusnya
dapat rumbuh menjadi 'daerah nodal'. Sub-wilayah Teluk Madura seharusnya dapat
t'erpreran sebagai pusat perfumbuhan (growth area) yang memberikan dampak positif
t':gi perkembagan perekonomian regional di sub-wilayah Pulau Madura dan Selat
\ladura sebagai daerah belakangnya (backwase area).
{kan tetapi data empiris mencatat dijumpai ada 'kesenjangan mencolok' dalam
perkembangan perekonomian regional di dalam lingkup WTK tersebut, yaitu antara
sub-ri'ilayah Teluk Madura dengan sub-wilayah Pulau Madura dan Pulau Madura.
Kemudian timbul pertanyaan mengapa hal demikian ini dapat terjadi. Adapun penelitian
ini dilaksanakan guna menjawab pertanyaan tersebut, dimana akan dipelajari 'secara
komperehensif 'karakteristik perkembangan perekonomian regional di dalam lingkup
WTK' tersebut, baik 'sebelum' maupun 'setelah' pelaksanaan otonomi daerah.
Pendekatan analisis yang dipergunakan pada penelitian tahun ke-l ini adalah:
(a) location quotion (LQ), (b\ base multilpier, (c) shift-share, (d) revenue-income
elasticiQ, dan (e) multiplier ffict.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa, di dalam lingkup perekonomian regional wilayah
Tapal Kuda, keberadaan sektor dan sub-sektor ekonomi basis bidang: (a) pertanian,
(b) pertambangan dan penggalian, (c) industri dan pengolahan, (d) listrik, gas, dan air
bersih, serta (e) bangunanlkonstruksi, keberadaanya cenderung relatif sudah
'terspesialisasi'. Sektor dan sub-sektor ekonomi basis bidang: (a) pertanian, dan
(b) pertambangan dan penggalian, menyebar di kabupaterlkota yang ada di lingkup subu'ilayah
Pulau Madura dan Selat Madura. Sektor dan sub-sektor ekonomi basis bidang:
(a) industri dan pengolahan, (b) listrik, gas, dan air bersih, dan (c) bangunan/ konstruksi,
rnenyebar di kabupaten/kota yang ada di lingkup sub-wilayah Teluk Madura dan Selat
\ladura. Sedangkan sektor dan sub-sektor ekonomi basis bidang: (a) perdagangan,
hotel, dan restoran, (b) pengangkutan dan komunikasi, (c) keuangan, persewan, dan jasa
perusahaan, dan (d) jasa-jasa, relatif 'kurang (atau relatif tidak) tersepesialisasi' dan
menyebar secara 'berserak' di seluruh wilayah Tapal Kuda. Sebagian besar sektor dan
sub-sektor ekonomi basis yang ada di dalam lingkup perekonomian regional wilayah
Tapal Kuda tersebut, potensinya 'cenderung semakin menurun' setelah otonomi daerah. | en_US |