dc.description.abstract | Taman Nasional (TN) Alas Purwo terletak di ujung timur Pulau Jawa, tepatnya
di Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa
Timur, Indonesia. Salah satu kawasan TN Alas Purwo yang merupakan ekosistem
perairan laut yaitu Segara Anakan. Beberapa tahun terakhir ini terjadi fenomena laut
merah di teluk Grajagan yang airnya juga mengalir ke segara anakan karena adanya
Blooming alga. Blooming alga tersebut menyebabkan banyaknya ikan yang mati.
Fenomena tersebut tidak menutup kemungkinan dapat berdampak terhadap kualitas
air Segara Anakan. Selain itu wilayah perairan ini merupakan wilayah ekowisata dan
tempat para nelayan mencari ikan dengan menggunakan alat transportasi berupa
perahu mesin yang menggunakan bahan bakar bensin. Hal ini tidak menutup
kemungkinan bahan bakar yang digunakan dapat mencemari wilayah perairan Segara
Anakan. Selain itu, ekosistem perairan ini merupakan ekosistem terbuka yang tidak
menutup kemungkinan mendapat limpahan materi organik maupun anorganik baik
materi yang dibutuhkan maupun yang bersifat toksik bagi organisme, materi tersebut
dapat berasal dari sungai maupun dari laut
Kualitas air adalah sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat, atau komponen
lain di dalam air. Kualitas air dinyatakan dengan beberapa parameter, yaitu parameter
fisika, kimia dan biologi. Parameter fisika yang biasa digunakan untuk menentukan
kualitas air meliputi suhu, padatan tersuspensi dan sifat kimia. Parameter kimia
meliputi pH, oksigen terlarut, dan karbon dioksida. Parameter biologi dilakukan
dengan melihat keberadaan organisme di dalam suatu perairan, seperti keberadaan
plankton, bakteri dan sebagainya. Makroinvertebrata adalah hewan air yang dapat
diamati dengan mata telanjang, tanpa bantuan alat mikroskop dan semua binatang ini
tanpa tulang belakang dan banyak dijumpai di dalam air. Hewan bentik merupakan
kelompok hewan yang hidup pada dasar perairan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode plot dengan
menggunakan Ekman Grab dalam pengambilan sampel makroinvertebrata bentik.
Identifikasi dilakukan di laboratorium ekologi fakultas MIPA Universitas Jember
dengan menggunakan buku rujukan Robert et al. (1982), Dharma (1988a), dan
Dharma (1988b). Selain itu juga dilakukan pengukuran sifat fisik kimia air sebagai
data pendukung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada wilayah ini juga ditemukan jenis
makroinvertebrata bentik yaitu Anadara granosa yang memiliki kemampuan dapat
mengakumulasi logam seperti Chromium rata-rata sebanyak 0,15 ppm di dalam
tubuhnya. Berdasarkan informasi tersebut diduga bahwa wilayah Segara Anakan
telah tercemar. Selain itu berdasarkan hasil perhitungan keanekaragaman jenis
dengan menggunakan indeks keanekaragaman jenis Shannon-Wiener diperoleh nilai
keanekaragaman jenis sebesar 1.37. Nilai tersebut menunjukkan bahwa kualitas air
tercemar sedang sebagaimana di tetapkan pada kriteria indeks keanekaragaman
menurut Fachrul et al. (2005). | en_US |