Show simple item record

dc.contributor.authorSiti Komariah
dc.date.accessioned2013-12-04T01:35:22Z
dc.date.available2013-12-04T01:35:22Z
dc.date.issued2013-12-04
dc.identifier.nimNIM071810401064
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/3368
dc.description.abstractTaman Nasional (TN) Alas Purwo terletak di ujung timur Pulau Jawa, tepatnya di Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia. Salah satu kawasan TN Alas Purwo yang merupakan ekosistem perairan laut yaitu Segara Anakan. Beberapa tahun terakhir ini terjadi fenomena laut merah di teluk Grajagan yang airnya juga mengalir ke segara anakan karena adanya Blooming alga. Blooming alga tersebut menyebabkan banyaknya ikan yang mati. Fenomena tersebut tidak menutup kemungkinan dapat berdampak terhadap kualitas air Segara Anakan. Selain itu wilayah perairan ini merupakan wilayah ekowisata dan tempat para nelayan mencari ikan dengan menggunakan alat transportasi berupa perahu mesin yang menggunakan bahan bakar bensin. Hal ini tidak menutup kemungkinan bahan bakar yang digunakan dapat mencemari wilayah perairan Segara Anakan. Selain itu, ekosistem perairan ini merupakan ekosistem terbuka yang tidak menutup kemungkinan mendapat limpahan materi organik maupun anorganik baik materi yang dibutuhkan maupun yang bersifat toksik bagi organisme, materi tersebut dapat berasal dari sungai maupun dari laut Kualitas air adalah sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat, atau komponen lain di dalam air. Kualitas air dinyatakan dengan beberapa parameter, yaitu parameter fisika, kimia dan biologi. Parameter fisika yang biasa digunakan untuk menentukan kualitas air meliputi suhu, padatan tersuspensi dan sifat kimia. Parameter kimia meliputi pH, oksigen terlarut, dan karbon dioksida. Parameter biologi dilakukan dengan melihat keberadaan organisme di dalam suatu perairan, seperti keberadaan plankton, bakteri dan sebagainya. Makroinvertebrata adalah hewan air yang dapat diamati dengan mata telanjang, tanpa bantuan alat mikroskop dan semua binatang ini tanpa tulang belakang dan banyak dijumpai di dalam air. Hewan bentik merupakan kelompok hewan yang hidup pada dasar perairan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode plot dengan menggunakan Ekman Grab dalam pengambilan sampel makroinvertebrata bentik. Identifikasi dilakukan di laboratorium ekologi fakultas MIPA Universitas Jember dengan menggunakan buku rujukan Robert et al. (1982), Dharma (1988a), dan Dharma (1988b). Selain itu juga dilakukan pengukuran sifat fisik kimia air sebagai data pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada wilayah ini juga ditemukan jenis makroinvertebrata bentik yaitu Anadara granosa yang memiliki kemampuan dapat mengakumulasi logam seperti Chromium rata-rata sebanyak 0,15 ppm di dalam tubuhnya. Berdasarkan informasi tersebut diduga bahwa wilayah Segara Anakan telah tercemar. Selain itu berdasarkan hasil perhitungan keanekaragaman jenis dengan menggunakan indeks keanekaragaman jenis Shannon-Wiener diperoleh nilai keanekaragaman jenis sebesar 1.37. Nilai tersebut menunjukkan bahwa kualitas air tercemar sedang sebagaimana di tetapkan pada kriteria indeks keanekaragaman menurut Fachrul et al. (2005).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071810401064;
dc.subjectANALISIS KUALITAS AIR SEGARA ANAKANen_US
dc.titleANALISIS KUALITAS AIR SEGARA ANAKAN TAMAN NASIONAL ALAS PURWO BERDASARKAN KEBERADAAN MAKROINVERTEBRATA BENTIKen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record