dc.description.abstract | Tujuan utama pembelajaran menyimak adalah melatih siswa memahami
bahasa lisan. Salah satu materi simakan di sekolah dasar adalah cerita anak dengan
kompetensi dasar mengidentifikasi tema, latar, tokoh dan pesan dalam cerita anak.
Kenyataan di lapangan banyak siswa kesulitan dalam kegiatan menyimak. Hal
tersebut terlihat dengan hasil belajar menyimak cerita anak siswa kelas V SDN Panti
01 Jember masih rendah, sebanyak 12 siswa dari 26 siswa atau sebesar 53,8% belum
dapat mencapai nilai ketuntasan minimal yaitu 68. Selain itu, metode pembelajaran
yang dilakukan guru kurang bervariasi sehingga berpengaruh terhadap pemahaman
siswa. Perlu diadakan penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan serta
memperbaiki proses dan hasil belajar. Salah satu media pembelajaran yang dapat
digunakan dalam penelitian adalah film animasi. Film animasi adalah media audiovisual
yang
dapat
memberikan
stimulus.
Dengan
adanya
stimulus
tersebut
diharapkan
siswa
dapat
lebih
tertarik
dan
berkonsentrasi
dalam
mengikuti
pembelajaran.
Berdasarkan permasalahan tersebut rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimanakah penerapan media film animasi yang dapat meningkatkan
keterampilan menyimak cerita anak pada siswa kelas V SDN Panti 01 Jember tahun
pelajaran 2012/2013 dan bagaimanakah peningkatan hasil belajar keterampilan
menyimak cerita anak pada siswa kelas V SDN Panti 01 Jember tahun pelajaran
2012/2013. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian adalah
mendeskripsikan penerapan media film animasi yang dapat meningkatkan
keterampilan menyimak cerita anak pada siswa kelas V SDN Panti 01 Jember tahun
pelajaran 2012/2013 dan meningkatkan hasil belajar keterampilan menyimak cerita
anak pada siswa kelas V SDN Panti 01 Jember tahun pelajaran 2012/2013.
7
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi,
wawancara, dan tes. Hasil observasi dan wawancara dianalisis secara kualitatif.
Sementara data hasil tes sebelum dan sesudah diterapkan tindakan dianalisis secara
kuantitatif sesuai dengan kriteria penilaian yang ditentukan.
Penerapan media film animasi yang dapat meningkatkan keterampilan
menyimak cerita anak adalah dengan menayangkan film animasi berjudul “Abeng
Punya Sepeda” pada siklus I dan film animasi berjudul “Hadiah Anak Pandai” pada
siklus II dengan mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik. Pada siklus I belum mencapai
kriteria ketuntasan belajar secara klasikal sehingga perlu dilaksanakan sikus II. Untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus II, guru memperjelas konsep unsur
intrinsik dan menayangkan film animasi sebanyak 2 kali. Adapun peningkatan
keterampilan menyimak cerita anak setelah penerapan media film animasi adalah
sebagai berikut, pada siklus I yang mencapai ketuntasan sebanyak 17 siswa atau
65,3% dari 26 siswa, sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang mencapai
ketuntasan adalah 22 siswa atau 84,6% dari 26 siswa. Nilai tersebut sudah sesuai
dengan target ketuntasan secara klasikal yaitu minimal 75%.
Berdasarkan penerapan media film animasi pada pembelajaran menyimak
cerita anak pada siswa kelas V SDN Panti 01 Jember tahun pelajaran 2012/2013
terbukti dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita anak. Adapun saran yang
dapat diberikan adalah guru dapat menggunakan media film animasi dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia karena terbukti dengan media ini dapat meningkatkan
keterampilan menyimak cerita anak siswa. | en_US |