PERBANDINGAN BERBAGAI MACAM PASIR DI JEMBER DAN LUMAJANG UNTUK MENGETAHUI KUAT TEKAN PAVING
Abstract
Material merupakan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam
memenuhi kehidupannya.Contoh dari bahan material yang mempunyai banyak
manfaat adalah pasir atau agregat halus.Sebagian manfaatnya adalah dalam bidang
pembangunan, dan kebutuhan dalam bidang ini akan terus meningkat. Salah satu
alternatif bahan bangunan yang dapat dibuat dengan menggunakan agregat halus
adalah paving block. Karakteristik agregat halus dari setiap daerah berbeda-beda, jadi
harus dilakukan penelitian agar dapat diketahui karakteristik agregat halus dari daerah
tersebut sehingga dapat menentukan berapa proporsi campuran untuk mendapatkan
paving dengan mutu yang direncanakan. Di provinsi Jawa Timur, khususnya
Kabupaten Jember, cenderung sering menggunakan pasir dari Kabupaten Lumajang
untuk pembangunan, karena pasir dari Kabupaten Lumajang mempunyai karakteristik
yang lebih baik dari pada pasir dari Kabupaten Jember. Tetapi dengan meningkatnya
penggunaan pasir dari Kabupaten Lumajang, maka tidak menutup kemungkinan
harga pasir Lumajang juga akan meningkat, padahal di Kabupaten Jember sendiri
mempunyai potensi yang cukup besar dalam menghasilkan pasir, khususnya untuk
Kecamatan Ambulu, Mayang, Panti, Wuluhan, Sumbersari, dan Jenggawah. Meski
kualitas agregatnya kurang begitu baik, tetapi bila dimanfaatkan secara optimal dan
dengan mengetahui karakteristik serta proporsi pencampurannya, maka agregat halus
tersebut dapat memenuhi standar mutu paving yang direncanakan. Tujuan penelitian
iniuntuk mengetahui perbandingan kuat tekan paving block dengan berbagai
penggunaan agregat halus yang diambil dari beberapa lokasi di daerah Jember.
Penelitian ini menggunakan paving block sebagai sempel. Sempel penelitian ini
8
dibagi 9 kelompok berdasarkan lokasi asal pasir yang digunakan untuk membuat
paving block yang diambil. Lokasi tersebut antara lain dari 8 daerah penambangan
pasir di Jember, yaitu Watu Kebo, Seputih, Cangkring, Mayang, Wirolegi, Sabrang,
Glagah Wero, Lohjejer dan pasir Lumajang sebagai acuan. Masaing-masing
kelompok penelitian terdiri atas 15 sampel, sehingga sempel yang didapat
keseluruhan adalah 135 sampel. Pasir kemudian dicampur dengan semen dengan
perbandingan
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]