MONITORING KUALITAS AIR DI HULU SUNGAI SAMPEAN BARU DI KOTA BONDOWOSO PADA MUSIM KEMARAU DAN MUSIM HUJAN
Abstract
Sungai Sampean merupakan sungai yang terletak di kawasan Kota
Bondowoso dan Situbondo, dengan beragam fungsi bagi mahluk hidup yang ada
disekitarnya seperti untuk keperluan rumah tangga, pertanian, peternakan, industri
dan lain sebagainya, secara langsung maupun tidak langsung sebagai penerima air
limbah domestik dari pertanian, industri dan lain sebagainya. Sehingga dari fungsi
sungai dalam tataguna lahan yang beragam tersebut menyebabkan munculnya
permasalahan kualitas air. Jika kondisi ini berlanjut akan menimbulkan gangguan,
kerusakan dan ancaman bagi semua makhluk hidup yang tergantung pada Sungai
Sampean, maka perlu dilakukan pemantauan kualitas air di sungai ini, agar perubahan
kualitas air dapat diketahui lebih jelas maka dibedakan antara musim kemarau dan
musim hujan. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif observasi, dengan
pengambilan dan pengukuran sampel air menggunakan water test kit. Tujuan
penelitian ini menganalisis kualitas air Sungai Sampean berdasarkan faktor fisika dan
kimia secara langsung di lapangan. Dari sampel air Sungai Sampean tersebut diukur
pH air, temperatur air, temperatur udara (di lapangan), Konduktifitas, COD, NH
,
PO
4
, NO
2
, NO
3
dan debit sungai. Selanjutnya hasil pengukuran dianalisa dengan
membandingkan kelas sungai berdasarkan kategori kelas dalam Peraturan Daerah
Propinsi Jawa Timur No. 2 Tahun 2008.
Penelitian ini dilakukan di lima (5) titik, dari daerah Koncer sampai
Bendungan Sampean Baru selama Juni 2012-Maret 2013, pemilihan titik ini dengan
mempertimbangkan peruntukan/tata guna lahan di bagian hulu dan sekitar point
pengambilan sample. Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa pengukuran kualitas
vii
4
air Sungai Sampean satu dari tujuh parameter yang diukur baik pada musim kemarau
maupun musim hujan telah melampaui baku mutu kelas Sungai Sampean (kelas III)
yaitu parameter nitrit (NO
) sebesar 0,085 mg/L pada musim kemarau dan pada
musim hujan sebesar 0,105 mg/L. Sedangkan pada musim kemarau parameter COD
sebesar 6,576 mg/L, NH
4
2
sebesar 0,318 mg/L, PO
4
sebesar 0,104 mg/L, NO
sebesar
1,259 mg/L, dan pada musim hujan parameter COD sebesar 7,293 mg/L, NH
sebesar
0,269 mg/L, PO
4
sebesar 0,051 mg/L, NO
sebesar 0,696 mg/L masih memenuhi
baku mutu kelas III. Hal ini menunjukan bahwa secara keseluruhan Sungai Sampean
tidak mengalami perubahan kelas dari kelas sungai Sampean sebelumnya (kelas III),
walaupun parameter NO
2
3
telah melebihi semua baku mutu. Tinggi parameter NO
mengindikasikan adanya pencemaran di lokasi tersebut, dimana hasil observasi
diketahui bahwa sepanjang aliran sungai sebagian besar penduduk membuang limbah
domestiknya ke dalam badan sungai dan sepanjang pengaliran Sungai Sampean selalu
dikuti dengan tataguna lahan pertanian sehingga mempengaruhi peningkatan NO
perairan Sungai Sampean.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]