DISAIN DAN KOMPUTERISASI VISKOMETER KAPILER
Abstract
Viskositas merupakan ukuran kekentalan zat cair. Penentuan nilai viskositas
sangat diperlukan dalam penentuan sifat fisik cairan. Viskositas dapat ditentukan
menggunakan viskometer jenis kapiler. Prinsip kerja viskometer jenis kapiler ini
adalah dengan mengukur kecepatan alir suatu fluida dengan volume tertentu dalam
pipa kapiler. Pengukuran viskositas dilakukan secara manual, yaitu dengan menandai
waktu alir larutan pada dari tanda batas awal hingga tanda batas akhir suatu tanda
yang telah ditentukan. Penandaan waktu alir dilakukan menggunakan stopwatch.
Viskometer dengan metode pipa kapiler (micro Ostwald) membutuhkan
sampel yang sedikit dibandingkan dengan dua metode viskometer yang lain, yaitu 2
ml (Wilke, 1953). Jumlah sampel sebesar 2 ml ini masih relatif banyak jika
digunakan untuk pengukuran viskositas dengan jumlah sampel yang terbatas.
Pengamatan waktu alir secara manual pada viskometer kapiler mempunyai potensi
kesalahan manusia (human error). Pengamatan manual ini dapat digantikan
menggunakan sensor optik dan dipantau oleh komputer untuk penentuan waktu
alirnya. Melihat perlunya alat viskometer yang mempunyai akurasi hasil pengukuran
dengan jumlah sampel yang sedikit, maka diperlukan disain dan komputerisasi
viskometer kapiler. Tujuan penenlitian ini adalah untuk membuat viskometer kapiler
yang terkomputerisasi.
Pelaksanaan penelitian ini terdiri atas beberapa tahap, yaitu : (i) penyiapan alat
dan bahan, (ii) disain alat, (iii) penentuan waktu alir larutan, (iv) analisa data
(pengujian akurasi, dan presisi). Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan
hasil uji dari viskometer hasil disain terhadap viskometer Ostwald. Larutan yang
digunakan terdiri dari larutan bersifat polar (akuademin, larutan gula 15 %, 25 %, dan 35 %) dan larutan bersifat nonpolar (minyak tanah , larutan bio solar 50 %, 75 %, dan
100 %).
Hasil penelitian didapatkan bahwa naiknya nilai simpangan dan menurunnya
nilai presisi pada kenaikan nilai viskositas menunjukkan kurang optimalnya kerja
sensor akibat interaksi yang kuat antara larutan dan dinding viskometer.Viskometer
hasil disain mempunyai nilai presisi lebih baik dari viskometer Ostwald yang
ditunjukkan dari nilai SD viskometer hasil desain lebih kecil daripada nilai SD
viskometer Ostwald. Simpangan bernilai kurang dari 5 % pada larutan uji yang
bersifat nonpolar dengan viskositas di bawah 5,28 mPa.s sedangkan pada larutan uji
yang bersifat polar hanya pada viskositas di bawah 1.44 mPa.s.