dc.description.abstract | Anak merupakan individu yang berada dalam rentang perubahan
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja (Departemen Kesehatan RI,
2008). Terdapat empat aspek yang dinilai untuk memantau perkembangan anak
yaitu motorik kasar, motorik halus, personal sosial dan bahasa (Handayani, 2012).
Penelitian di Indonesia mendeteksi adanya gangguan perkembangan anak
pada usia prasekolah mencapai 12,8%-28,5% dari seluruh populasi anak usia
prasekolah (Hertanto, 2009). Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur pada tahun
2010 melakukan pemeriksaan deteksi tumbuh kembang pada anak usia prasekolah
atau 63,48% dari 3.657.353 jumlah anak balita. Data yang di peroleh dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Jember didapatkan data bahwa di tahun 2011 ada sekitar
163.963 jumlah anak usia prasekolah (3-5 tahun). Jumlah data gangguan tumbuh
kembang yang terhitung dari bulan Januari sampai Juli tahun 2012 terdapat 17
anak.
Tugas utama keluarga adalah mensosialisasikan anak, sehingga anak
mampu mengembangkan sikap diri yang kritis dan dengan cepat belajar
mengekspresikan diri mereka sendiri serta menjadikan anak lebih bertanggung
jawab dalam perawatan diri mereka sendiri (Friedman, 2010). Kurangnya peran
ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak tentunya memiliki dampak yang
kurang baik bagi perkembangan anak (Thabita et.al. 2012). Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk menganalisis perbedaan pencapaian tugas perkembangan anak
usia prasekolah pada ibu yang bekerja dan ibu tidak bekerja di Desa Serut
Kecamatan Panti Kabupaten Jember.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode
observasional analitik dan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini
sebanyak 343 anak usia prasekolah. Teknik pemilihan sampel yang digunakan
adalah teknik non probability sampling yaitu secara purposive sampling. Sampel
pada penelitian ini sebanyak 36 anak usia prasekolah. Pengumpulan data
menggunakan lembar observasi DDST dengan melakukan uji SOP.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ibu yang bekerja terdapat
sebanyak 12 responden (66,7%) tugas perkembangan anak tidak tercapai, dan
sebanyak 6 responden (33,3%) tugas perkembangan anak tercapai. Ibu yang tidak
bekerja sebanyak 14 responden (77,8%) tugas perkembangan anak tercapai, dan
sebanyak 4 responden (22,2%) tugas perkembangan anak tidak tercapai.
Perhitungan uji statistik chi square didapatkan p value 0,019 yang berarti
Ho ditolak dan Odd Ratio (OR)7,00 artinya anak pada ibu tidak bekerja lebih
memiliki peluang 7,00 kali untuk tercapainya tugas perkembangan di bandingkan
anak pada ibu yang bekerja. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada perbedaan
pencapaian tugas perkembangan anak usia prasekolah pada ibu yang bekerja dan
ibu tidak bekerja di Desa Serut Kecamatan Panti Kabupaten Jember. | en_US |