Show simple item record

dc.contributor.authorAnis Mufarida
dc.date.accessioned2013-12-03T10:43:48Z
dc.date.available2013-12-03T10:43:48Z
dc.date.issued2013-12-03
dc.identifier.nimNIM072110101057
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/3254
dc.description.abstractKepuasan pasien dalam pelayanan kesehatan dapat diukur dengan ada tidaknya keluhan yang masuk. Di RSD dr. Soebandi Jember masih ditemukan adanya keluhan tentang ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan yang ada di rumah sakit. Dari sms yang masuk ke Instalasi Humas dan PKRS RSD dr. Soebandi Jember, diperoleh keterangan bahwa 2 dari 10 sms yang masuk pada bulan Januari 2011 mengeluhkan kinerja perawat yang judes, suka membentak-bentak pasien dan tidak merespon permintaan dari pasien maupun keluarga pasien. Ada juga pasien yang merasa tersinggung dengan perilaku perawat yang menggunakan masker pada saat melakukan tindakan keperawatan. Hasil survei kepuasan yang peneliti lakukan pada 11% dari seluruh pasien rawat inap kelas 3 berdasar komponen-komponen yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan di RSD dr Soebandi Jember bulan Januari - Februari tahun 2011, menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien rawat inap kelas 3 khususnya pada komponen perawat paling rendah dibanding komponen-komponen kepuasan lainnya sebesar 25%. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan oleh perawat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pasien. Pelayanan oleh perawat ini, dapat dilihat dari kecepatan perawat dalam memberikan bantuan, keramahan perawat, pemberian informasi termasuk juga pelaksanaan komunikasi terapeutik yang meliputi fase pra-interaksi, orientasi, kerja, dan terminasi. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis pengaruh pelaksanaan komunikasi terpeutik perawat terhadap tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap kelas 3 RSD dr. Soebandi Jember. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Sampel diambil dengan menggunakan Quota Sampling. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan uji analisis multivariabel yaitu regresi logistik dengan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya karakteristik responden yang memanfaatkan pelayanan rumah sakit di ruang rawat inap kelas 3 sebagian besar adalah pasien dengan jenis kelamin perempuan, berusia dewasa antara umur 21-60 tahun, mempunyai tingkat pendidikan rendah dan bermata pencaharian sebagai petani. pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat pada fase orientasi dengan persentase 61,90% adalah cukup, pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat pada fase kerja dengan persentase 61,90% adalah kurang, dan pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat pada fase terminasi dengan persentase 62,90% adalah cukup. Tingkat kepuasan pasien terhadap pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat di ruang rawat inap kelas 3 RSD dr Soebandi Jember sebesar 60,80% adalah puas, sebesar 33,00% adalah tidak puas dan sebesar 6,20% adalah sangat puas. Pengaruh pelaksanaan komunikasi terapeutik tiap fasenya terhadap tingkat kepuasan pasien dapat diketahui dengan uji statistik regresi logistik dengan α = 0,05, maka diketahui bahwa ada pengaruh antara pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat pada fase orientasi terhadap tingkat kepuasan pasien, ada pengaruh antara pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat pada fase kerja terhadap tingkat kepuasan pasien, ada pengaruh antara pelaksanaan komunikasi terapeutik perawat pada fase terminasi terhadap tingkat kepuasan pasien, dan hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan komunikasi terapeutik fase kerja merupakan fase yang paling berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pasien.en_US
dc.relation.ispartofseries072110101057;
dc.subjectKOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN (Studi Kasus pada Pasien Rawat Inap Kelas 3 RSD dr. Soebandi Jember)en_US
dc.titleENGARUH PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN (Studi Kasus pada Pasien Rawat Inap Kelas 3 RSD dr. Soebandi Jember)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record