ANALISIS KELISTRIKAN YANG DIHASILKAN LIMBAH BUAH DAN SAYURAN SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF BIO-BATERAI
Abstract
Limbah buah-buahan dan sayur-sayuran yang sudah membusuk banyak
terlihat di pasar sayur dan buah. Limbah buah dan sayur yang membusuk mengalami
proses kimia yang dikenal sebagai fermentasi. Selama proses ini, buah-buahan dan
sayuran menghasilkan asam lebih yang akan meningkatkan kekuatan elektrolit dalam
buah dan sayuran. Sehingga, jus dari buah dan sayuran yang tua atau busuk menjadi
lebih reaktif dengan elektroda dan menghasilkan tegangan yang lebih tinggi daripada
jus buah atau sayur yang segar. Dari sifat kelistrikan yang mengandung banyak
elektrolit dari limbah buah-buahan dan sayur-sayuran tersebut, peneliti bertujuan
untuk mengetahui nilai kuat arus dan tegangan yang dihasilkan oleh bio-baterai
limbah buah jeruk, pisang, tomat, cabai dan wortel guna untuk membuat bio-baterai
yang optimal
Penelitian dilakukan dalam empat tahap. Tahap pertama untuk mengetahui
pengaruh jarak antar elektroda terhadap kuat arus dan tegangan yang dihasilkan oleh
bio-baterai tunggal limbah buah dan sayuran. Jarak antar elektroda yang digunakan
adalah 2 cm, 4 cm, 6 cm, 8 cm dan 10 cm dengan menggunakan elektroda Cu sebagai
anoda dan Zn sebagai katoda. Luas elektroda yang digunakan (6 x 4) cm yang
dicelupkan pada wadah bio-baterai dengan volume elektrolit 750 ml. Tahap kedua
untuk mengetahui nilai kuat arus dan tegangan yang dihasilkan bio-baterai seripararel.
Elektroda yang digunakan lempengan Cu dan Zn masing-masing 6 buah
dengan 6 wadah bio-baterai yang akan disusun secara seri-pararel dan diukur kuat
arus dan tegangan. Tahap ketiga adalah untuk mengetahui bio-baterai limbah buah dan sayuran mana yang dapat menyalakan lampu led yang paling lama. Dan tahap
terakhir adalah mengukur hubungan kuat arus dan tegangan dengan pH.
Mengacu pada hasil dan analisis secara keseluruhan didapatkan hasil bahwa
perubahan variasi jarak, hambatan dan pH akan memberikan nilai kuat arus dan
tegangan yang berbeda. Semakin dekat jarak antar elektroda, semakin besar nilai arus
dan tegangan, dan semakin besar nilai hambatan, kuat arus semakin kecil dan
tegangan semakin besar. Begitu juga semakin besar nilai pH maka semakin kecil kuat
arus dan tegangan yang dihasilkan dan sebaliknya.
Nilai pH terkecil dihasilkan oleh bio-baterai Limbah buah Jeruk dengan nilai
pH 4,03. Bio-baterai tunggal yang menghasilkan nilai kuat arus dan tegangan yang
besar pada seluruh bio-baterai tunggal dimiliki oleh bio-baterai dengan jarak antar
elektroda terdekat 2 cm. Bio-baterai limbah buah dan sayuran yang menghasilkan
nilai kuat arus dan tegangan terbesar baik bio-baterai tunggal maupun bio-baterai
seri-pararel dimiliki oleh bio-baterai limbah buah jeruk dengan nilai kuat arus pada
bio-baterai seri-pararel 0,93 mA dan nilai tegangan 2,72 volt. Bio-baterai yang
mampu menyalakan lampu LED terlama adalah bio-baterai limbah buah Jeruk
dengan lama waktu 75 jam