GAMBARAN PELAKSANAAN PENCEGAHAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI
Abstract
Penyakit malaria akhir-akhir ini menjadi salah satu masalah kesehatan di
Puskesmas Wongsorejo. Data laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi
tahun 2011 menunjukkan bahwa penyakit malaria mengalami peningkatan yang
cukup tajam atau terjadi Kejadian Luar Biasa (29 kasus penderita positif malaria).
Atas fenomena kejadian ini Dinas Kabupaten dan Puskesmas Wongsorejo telah
melaksanakan upaya pencegahan untuk menurunkan kasus sampai awal tahun 2013
(menjadi hanya satu kasus import).
Gebrak malaria adalah panduan pelaksanaan managemen pemberantasan dan
pencegahan untuk mewujudkan program eliminasi malaria di Indonesia sesuai
dengan kesepakatan global Millenium Development Goal’s. Salah satu isu strategis
dalam program eliminasi adalah komitmen pemerintah daerah, kemitraan. Untuk
mendapatkan komitmen dibutuhkan advokasi ke semua stakeholder malaria. Untuk
itu diperlukan gambaran informasi lebih lanjut tentang bagaimana gambaran
pelaksanaan pencegahan malaria di Puskesmas.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pencegahan
malaria di Puskesmas Wongsorejo, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
yang bersifat deskriptif dengan metode pendekatan fenomenologi. Sampel penelitian
yang diambil ditentukan melalui purposive sampling, yaitu sebanyak 5 informan yang
terdiri dari: koordinator pengelola program malaria Dinas Kesehatan, kepala
Puskesmas, kepala koordinator pengelola program Puskesmas, Juru Malaria Desa dan
Mikroskopis. Pengambilan data dengan cara wawancara mendalam menggunakan
pedoman wawancara tak terstruktur untuk mengakomodasi temuan. Analisa data
kualitatif dilakukan dengan metode Colaizi analisis.
Pelaksananan pencegahan primer meliputi : pertama penyuluhan, perawatan
lagun tempat perindukan nyamuk, dan pemasangan papan kawasan waspada malaria.
Pencegahan sekunder meliputi : penegakan diagnosa dini dengan mikroskop,
ActiveCase Detection, Mass Blood Survei, Survei Migrasi. Pencegahan tersier
meliputi : pengobatan adekuat penderita, follow up penderita, dan penerimaan pasien
rujukan (rawat inap).
Pelaksanaan managemen pencegahan malaria meliputi: pertama, perencanaan
program Puskesmas adalah menjalankan perintah dari dinas kesehatan, kebijakan
program adalah pengendalian belum menuju eliminasi (Pembebasan). Puskesmas
belum menggunakan perencanaan untuk proses tindak lanjut pengambilan keputusan
dalam pelaksanaan pencegahan dan pengembangan program. kedua, pelaksanaan
pencegahan malaria merupakan kolaborasi dari Puskesmas, Dinas Kesehatan
Kabupaten, dan Dinas Kesehatan Provinsi. Tiga, pengorganisasian melalui
pendelegasian tugas bagi puskesmas yaitu melaksanakan perawatan lagun dan
pencarian penderita secara aktif. Keempat, Pengawasan/pengendalian sudah
dilakukan untuk pencapaian program dengan membentuk sistem dan jaringan melalui
hubungan organisatoris dan komunikasi efektif antara dinas kesehatan dan
Puskesmas.
Jumlah dan kompetensi petugas lapangan masih belum memadai dan adanya
tugas rangkap. Petugas belum di dukung dengan pengetahuan yang baik tentang
program eliminasi pemerintah. Cakupan pelaksanaan pencarian dini penderita secara
aktif terhadap penderita di desa endemis secara kuantitas perlu memperhatikan target
jumlah rumah di kunjungi setiap bulan mengingat mobilitas penduduk dari dan ke
daerah endemis cukup tinggi, hal ini untuk mendeteksi dan mengontrol penyebaran
penyakit termasuk untuk mencegah terulangnya Kejadian Luar Biasa.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]