dc.description.abstract | Kehidupan manusia sejak lahir dibagi dalam beberapa masa, yaitu masa
bayi, masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa serta masa lansia.
Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional telah mewujudkan hasil
yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan
lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dibidang
medis atau ilmu kedokteran, sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan
penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia. Lanjut usia
merupakan tahap akhir dari siklus kehidupan manusia. Tahapan yang dimulai dari
masa kelahiran sampai dengan masa tua atau yang sering disebut dengan masa
lansia. Semua lansia akan berharap menjalani hidup masa tuanya dengan tenang,
damai, serta menikmati masa pensiun dengan anak dan cucu tercinta dengan
penuh kasih sayang, namun kenyataannya tidak semua lansia bisa merasakan
kondisi hidup seperti ini. Setiap tahun selalu ada peningkatan jumlah lanjut usia,
semakin meningkatnya jumlah lanjut usia di Indonesia, maka semakin meningkat
pula resiko penyakit yang terjadi pada lanjut usia. Salah satunya adanya gangguan
mental seperti depresi. Depresi merupakan salah satu penyebab terjadinya
insomnia pada lanjut usia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
hubungan tingkat depresi dengan kejadian insomnia pada lanjut usia di Karang
Werdha Semeru Jaya Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.
Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimen dengan metode
penelitian deskriptif analitik untuk menemukan hubungan antara variabel dengan
menggunakan pendekatan
crosssectional. Populasi pada penelitian ini berjumlah
35 responden. Cara pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan cara
sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel dengan menggunakan semua
anggota populasi sebagai sampel.
Hasil penelitian menunjukkan dari 35 responden yang diobservasi
diperoleh data sejumlah 25 lansia (83,3%) depresi kategori sedang-berat dan
terjadi insomnia. Kategori depresi ringan 5 lansia (16,7%). Depresi ringan dengan
kejadian insomnia 1 lansia. Sedangkan depresi ringan tidak ada insomnia 4 lansia
(12,9%). Hasil pengolahan data dengan SPSS didapatkan hasil nilai p (0,044
) < α
(0,05), sehingga Ho ditolak, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ada
hubungan antara tingkat depresi dengan kejadian insomnia pada lansia di Karang
Werdha Semeru Jaya Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. | en_US |