dc.description.abstract | Beban kerja merupakan salah satu faktor penting yang dapat
mempengaruhi stres pada petani lansia tembakau dalam melakukan usaha
tembakau. Beban kerja petani lansia tembakau berhubungan dengan kegiatan
dalam usaha tani tembakau yang menuntut ketelitian dan memiliki tuntutan kerja
yang terlalu memberatkan petani lansia. Tuntutan kerja yang tinggi dan jam kerja
yang panjang dapat meningkatkan kecelakaan kerja bagi petani lansia dan juga
gangguan mental stres pada petani lansia tembakau. Studi pendahuluan yang telah
dilakukan pada 10 petani lansia di kelompok tani tembakau Kecamatan Sukowono
diperoleh bahwa semua petani lansia tembakau yang mengalami gejala-gejala
stres kerja. Hal ini dapat terlihat dengan adanya keluhan-keluhan sulit tidur,
merasa khawatir akan pekerjaannya, mudah tersinggung, merasa tertekan, sulit
konsentrasi dan mudah lelah. Hal ini dapat terjadi adanya ketimpangan antara
usaha yang dilakukan dengan hasil panen yang didapatkan dalam melakukan
usaha tani tembakau. Hal ini merupakan gejala-gejala stres.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan hubungan beban
kerja dengan stres pada petani lansia di Kelompok Tani Tembakau Kecamatan
Sukowono Kabupaten Jember. Jenis penelitian observasional analitik dengan
menggunakan studi secara cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan
teknik : multistage random sampling dan didapatkan jumlah sampel penelitian
sebanyak 92 responden di Kelompok Tani Tembakau Kecamatan Sukowono.
Alat pengumpul data pada penelitian ini terdiri dari lembar kuesioner untuk beban
kerja petani lansia dan stres petani lansia. Analisis data menggunakan regresi
linier sederhana.
Hasil analisis menunjukkan bahwa skor beban kerja petani lansia di
Kelompok Tani Tembakau Kecamatan Sukowono Jember rata-rata sebesar 44.51.
Data beban kerja petani lansia diketegorikan berdasarkan cut of point data
dilakukan untuk mempermudah interpretasi data menjadi beban kerja rendah
untuk responden yang memiliki skor < 44.51 dan beban kerja tinggi untuk
responden yang memiliki skor ≥ 44.51. Skor stres petani lansia di Kelompok Tani
Tembakau Kecamatan Sukowono Jember rata-rata sebesar 48.12. Data beban
kerja petani lansia diketegorikan berdasarkan cut of point data dilakukan untuk
mempermudah interpretasi data menjadi stres ringan untuk responden yang
memiliki skor < 48.12 dan stres berat untuk responden yang memiliki skor ≥
48.12. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p= 0.0001. Ha diterima jika Ho
ditolak, dimana Ho ditolak jika nilai p ≤ α, 0,001 ≤ 0,05. Hasil analisis statistik
didapatkan bahwa ada hubungan signifikan antara beban kerja dengan stres pada
petani lansia di Kelompok Tani Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember. Nilai
koefisien dengan determinasi 0,278 artinya beban kerja dapat berkontribusi 27,8%
terhadap besar stres yang dialami oleh petani lansia.
Beban yang terlalu besar yang dimiliki oleh petani lansia tembakau ini
dapat mengakibatkan adanya gangguan mental, stres. Stres yang dialami oleh
petani lansia yang terlalu tinggi dan berkepanjangan menyebabkan
manifestasi/gejala, baik yang bersifat fisik ataupun psikis. Manifestasi/gejala yang
muncul pada petani lansia dapat menggambarkan keadaan fisik ataupun psikis
lansia. Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir penyakit akibat kerja
adalah dengan meningkatkan fungsi perawat Occupational health Nursing (OHN)
bagi petani lansia di tempat kerja. Tindakan tersebut mencakup tiga tindakan
utama yang meliputi melakukan pengenalan, evaluasi dan pengendalian
lingkungan kerja. Tindakan tersebut dapat menjamin terlaksananya keamanan dan
kesehatan pekerja tani, khususnya yang berusia lansia dan derajat kesehatan juga
meningkat | en_US |