PENGARUH SARI KEDELAI (Glycine max L.) TERHADAP APOPTOSIS SEL KANKER HEPAR PADA TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus YANG DIINDUKSI YANG DIINDUKSI 7,12-Dimetilbenz(a)antrasen (DMBA) SKRIPSI Oleh Mochamad Faliqul Ishbah NIM 082010101019 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2012 L.) TERHADAP APOPTOSIS Rattus norvegicus) )antrasen (DMB
Abstract
Kanker hati adalah tumor ganas yang menyebabkan kerusakan bentuk dan
fungsi organ hati (Depkes RI, 2006). Penemuan suatu agen pencegah kanker yang
berasal dari alam kian diminati oleh masyarakat karena bahan alam
tidak berbahaya bagi tubuh mengingat terapi kanker yang selama ini memiliki
efek samping yang sangat berbahaya terhadap tubuh kita. Untuk itu diperlukan
suatu usaha dalam rangka menggali potensi alam khususnya di Indonesia sebagai
alternatif pengobatan kanker terutama sebagai agen kemopreventif (Molteni,
1995).
Salah satu komponen yang terdapat dalam kedelai yang bersifat anti kanker
yaitu isoflavon. Mekanisme anti kanker dari isoflavon adalah menghambat
aktivitas enzim penyebab kanker, aktivitas anti oksidan dan meningkatkan fungsi
kekebalan sel (Koswara, 2006). Berdasarkan hal tersebut, kedelai berpotensi
sebagai agen kemopreventif baru untuk kanker hepar, maka dilakukan penelitian
ilmiah lebih lanjut untuk mengetahui apakah sari kedelai (
Glycine max L.)
mempunyai pengaruh terhadap apoptosis sel kanker hepar pada tikus wistar
(Rattus norvegicus) yang diinduksi 7,12-Dimetilbenz (a)antrasen (DMBA.
Jenis penelitian ini adalah
true experimental laboratories (Pratiknya, 2003)
dengan desain Post Test Only Control Group Design. Sebanyak 25 sampel
dikelompokkan dengan menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap)
(Notoatmodjo, 2002) menjadi 5 kelompok, yaitu kontrol negatif (pur dan
aquadest) dan kontrol positif (DMBA), P
kedelai dosis 10 mg/hari), dan P
3
1
(sari kedelai dosis 5 mg/hari), P
(sari kedelai dosis 20 mg/hari).
2
(sari
Data hasil penelitian didapatkan rerata kelompok K- adalah 15,60 dan
kelompok K+ adalah 23,80. Sedangkan untuk kelompok P
rerata sebesar 26,80
kemudian untuk kelompok P
2
rerata sebesar 29,80 dan kelompok P
ix
1
rerata sebesar
45,60.
Berdasarkan penelitian ini sari kedelai (
Glycine max L.) terbukti mempunyai
pengaruh terhadap apoptosis sel kanker hepar, yaitu dapat meningkatkan
apoptosis sel kanker hepar pada tikus wistar (Rattus norvegicus) yang diinduksi
DMBA dan didapatkan adanya pengaruh pemberian dosis sari kedelai terhadap
apoptosis sel kanker hepar yang paling efektif dalam penelitian ini adalah sebesar
20 mg/hari.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]