NILAI - NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM CERITA RAKYAT MALANG
Abstract
Cerita rakyat adalah suatu bentuk kebudayaan dalam bentuk lisan yang
diceritakan secara turun temurun. Cerita rakyat merupakan bagian kekayaan budaya
dan sejarah yang dimiliki oleh suatu daerah atau komunitas tertentu. Cerita rakyat
daerah termasuk di dalamnya yaitu cerita rakyat Malang yang telah ditulis kembali
dalam bentuk buku oleh Wahyudi Siswanto dan Sisbar Noersya yang diterbitkan oleh
Grasindo tahun 2008 dengan judul “Cerita Rakyat dari Malang (Jawa Timur)”.Cerita
rakyat biasanya mengandung unsur ajaran moral, baik hubungan manusia dengan
Tuhan, diri sendiri, sesama, alam, dan kebangsaan. Sekolah dapat mengembangkan
nilai-nilai pendidikan karakter dengan menyisipkan cerita rakyat Malang ke dalam
materi ajar SMA kelas X semester 2 yaitu mengenai memahami cerita rakyat yang
dituturkan.
Kajian penelitian ini terdiri atas lima rumusan masalah: 1) nilai-nilai
pendidikan karakter berkaitan dengan hubungan manusia dengan Tuhan dalam cerita
rakyat Malang; 2) nilai-nilai pendidikan karakter berkaitan dengan hubungan manusia
dengan dirinya sendiri dalam cerita rakyat Malang; 3) nilai-nilai pendidikan karakter
berkaitan dengan hubungan manusia dengan sesama dalam cerita rakyat Malang; 4)
nilai-nilai pendidikan karakter berkaitan dengan hubungan manusia dengan alam
dalam cerita rakyat Malang; 5) nilai-nilai pendidikan karakter berkaitan dengan
hubungan manusia dengan kebangsaan dalam cerita rakyat Malang. Tujuan penelitian
ini mendeskripsikan: (1) nilai-nilai pendidikan karakter berkaitan dengan hubungan
manusia dengan Tuhan dalam cerita rakyat Malang; (2) nilai-nilai pendidikan
karakter berkaitan dengan hubungan manusia dengan dirinya sendiri dalam cerita
rakyat Malang; (3) nilai-nilai pendidikan karakter berkaitan dengan hubungan
manusia dengan sesama dalam cerita rakyat Malang; (4) nilai-nilai pendidikan
karakter berkaitan dengan hubungan manusia dengan alam dalam cerita rakyat
Malang; (5) nilai-nilai pendidikan karakter berkaitan dengan hubungan manusia
dengan kebangsaan dalam cerita rakyat Malang.
vii
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan rancangan
kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa tulisan berbentuk kalimat, dan paragraf
dalam cerita rakyat Malang yang mengindikasikan nilai-nilai pendidikan karakter.
Sumber data dalam penelitian ini adalah cerita rakyat Malang yang sudah dibukukan
atau ditulis kembali oleh Wahyudi Siswanto dan Sisbar Noersya, dengan judul
“Cerita Rakyat dari Malang (Jawa Timur)” yang diterbitkan oleh Grasindo tahun
2008. Analisis data dalam: (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) menarik
kesimpulan dan verivikasi temuan. Prosedur dalam penelitian ini terdiri atas (1) tahap
persiapan, (2) tahap pelaksanaan, dan (3) tahap penyelesaian.
Cerita rakyat Malang yang telah dibukukan atau ditulis kembali oleh Wahyudi
Siswanto dan Sisbar Noersya dengan judul “Cerita Rakyat dari Malang (Jawa
Timur)” dan diterbitkan oleh Grasindo tahun 2008 mengandung nilai-nilai pendidikan
karakter yang baik untuk membentuk karakter siswa. Nili-nilai pendidikan karakter
yang terkandung di dalam buku tersebut yaitu keimanan, kekuatan sebuah doa,
kejujuran, kedisiplinan, kerja keras, kekreatifan, kemandirian, rasa keingintahuan,
pantang menyerah, toleransi, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai,
kepedulian terhadap sesama, memelihara alam, memanfaatkan alam, dan cinta tanah
air.
Penelitian ini membahas nilai-nilai pendidikan karakter dalam cerita rakyat
Malang yang telah dibukukan. Nilai-nilai pendidikan karakter tersebut harus
ditanamkan pada diri siswa. Pada SMA kelas X semester 2 pada aspek mendengarkan
dengan Kompetensi Dasar 13 yaitu memahami cerita rakyat yang dituturkan, sesuai
dengan Kompetensi Dasar tersebut maka hasil penelitian ini disarankan sebagai
bahan ajar untuk mencapai Kompetensi Dasar. Caranya yaitu dengan menjadikan
cerita rakyat Malang sebagai bahan ajar yang akan dibacakan oleh guru dalam proses
pemmbelajaran sesuai dengan aspek dan Kompetensi Dasar tersebut. Cerita rakyat
terus mengalir dalam masyarakat secara lisan. Secara struktural cerita rakyat yang
telah dibukukan dan yang belum dibukukan memiliki perbedaan. Oleh karena itu
untuk peneliti selanjutnya disarankan melakukan penelitian lanjutan yang
memfokuskan penelitian pada cerita rakyat Malang yang tersebar di masyarakat
dalam bentuk lisan.