TINJAUAN LINGUISTIK DAN ANTROPOLOGIS TERHADAP PENANDA JENDER DALAM BAHASA ARAB
Abstract
Pembagian yang ketat dalam sistem jender bA membentuk sebuah
dikotomi rnaskulin versus feminim; pemberian penanda pada nomina. adjektiva,
numeralia, dan partikel yang dianggap feminim; pemberian penanda atas (fathah)
pada bentuk maskulin dan bawah (kasrah) pada bentuk feminin, pemberian
identitas feminin pada kata yang berbentuk dual, berpasangan, serta bentuk jamak
yang tidak beraturan. Bentuk-bentuk karakteristik ini menimbulkan pemaknaan
terhadap relasi jender laki-laki dan perempuan dalarn dunia Arab, di antaranya:
segregasi jender antara laki-laki dan perempuan, marjinalisasi, stigmatisasi,
viktimasi, eksploitasi, dan domestisasi kaum perempuan. Karakteristik dan
pemaknaan ini merupakan refleksi dan budayanya, yaitu sistem budaya patriarkhi
Arab yang mengakar dengan sangat kuat'