PENYUSUNAN PENGEMBANGAN MODEL AGROPOLITAN DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN EKONOMI WILAYAH BERBASIS AGRIBISNIS
Abstract
Ringkasan
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini sebagai berikut: (a) konsep agropolitan di kabupaten Lumajang yang tepat yang menurut Mc. Douglass dan Friedmann dan didukung konsep cluster. Konsep pengembangan kawasan agropolitan ini relevan dengan kondisi eksisting Kabupaten Lumajang jang sekarang ini yang di kembang-kan menjadi kawasan agroindustri; (b) Kabupaten Lumajang khususnya Kecamatan Senduro dan Pasrujambe ditinjau dari kesesuain lahannya serta ketersediaan sarana prasarana pendukungnya tersebut layak untuk dikembangkan sebagai Kawasan Agropolitan; (c) Komoditas unggulan yang akan dikembangkan untuk mendukung Kawasan Agropolitan Lumajang adalah pisang, sapi perah dan kopi dengan beberapa komoditas penunjang berupa jagung, Lombok, durian, padi, hortikultura, alpukat, perikanan kolam, , asparagus, macadamia, paprika, serta kambing yang terbagi kedlm masing – masing kawasan agropolitan; dan (d) penetapan struktur tata ruang Kawasan Agropolitan Kabupaten Lumajang adalah SSWP Klakah dengan pusat pengembangan di Kecamatan Klakah dan wilayah pelayanan meliputi wilayah Kecamatan Klakah, Ranuyoso, Randuagung dan Kedungjajang. SSWP Lumajang dengan pusat pengembangan di Kecamatan dan wilayah pelayanan meliputi wilayah Kecamatan Lumajang, Sukodono, Sumbersuko dan Padang. SSWP Yosowilangun dengan pusat pengembangan di Kecamatan Yosowilangun dan wilayah pelayanan meliputi wilayah Kecamatan Kunir dan Yosowilangun. SSWP Jatiroto dengan pusat pengembangan di Kecamatan Jatiroto dan wilayah pelayanan meliputi wilayah Kecamatan Jatiroto, Tekung dan Rowokangkung. SSWP Senduro dengan pusat pengembangan di Kecamatan Senduro dan wilayah pelayanan meliputi wilayah Kecamatan Senduro, Pasrujambe dan Gucialit.
Kata kunci: model pengembangan, tata ruang agropolitan dan kota tani.
Collections
- LRR-Hibah Bersaing [348]