ANALISIS ANGGARAN YANG BERPIHAK PADA ORANG MISKIN DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER TAHUN 2009
Abstract
Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten yang memiliki angka
kemiskinan yang cukup tinggi. Tingginya kemiskinan tersebut disebabkan karena
keterbatasan anggaran yang ada. Dalam APBD kabupaten jember belum berorientasi
pada orang miskin tapi lebih ditekankan pada anggaran rutin atau kegiatan lain yang
kurang bermanfaat untuk orang miskin. Sementara kasus kesehatan khususnya orang
miskin masih banyak terjadi seperti kasus gizi buruk yang sampai sekarang belum
tuntas. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti Apakah Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) untuk Dinas Kesehatan Jember Tahun 2009 sudah
berpihak pada orang miskin atau belum?
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis anggaran untuk Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember Tahun 2009 yang berpihak pada orang miskin. Dalam penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian ini berada di Dinas
Kesehatan Kabupaten Jember. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan
yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan
yaitu dari Miles dan Huberman yang meliputi 3 alur kegiatan yaitu reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa selama ini Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember masih memungut retribusi dari masyarakat sebagai salah satu
sumber pendapatan daerah sebesar 0,2% dari total APBD Kabupaten Jember Tahun
2009 akan tetapi anggaran pendapatan tersebut bukan dari masyarakat miskin saja
melainkan masyarakat umum.
Anggaran belanja Dinas Kesehatan Kabupaten Jember tahun 2009 yang
berpihak pada masyarakat miskin jumlahnya relatif kecil. Hal ini dapat dilihat bahwa
hanya ada 2 dari 19 program yang didalamnya terdapat kegiatan untuk orang miskin
yang jumlahnya Rp 254.704.545,00 atau sekitar 0,04% dari total belanja dinas
kesehatan. Kegiatan tersebut berupa pelayanan kesehatan penduduk miskin di
puskesmas dan jaringannya, penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga
kurang mampu, dan pertolongan persalinan bagi ibu hamil kurang mampu. Akan
tetapi tidak sepenuhnya anggaran tersebut dapat dimanfaatkan untuk orang miskin
karena masih ada biaya birokrasi sehingga proporsi anggaran khusus orang miskin
hanya sekitar 0,19% dari total pengeluaran dinas kesehatan tahun 2009 atau sebesar
Rp 108.500.000,00 yang berupa belanja obat-obatan, bahan kimia dan belanja
peralatan dan perlengkapan. Dari keterangan tersebut maka dapat dikatakan bahwa
APBD Dinas Kesehatan Kabupaten Jember untuk tahun 2009 masih belum berpihak
pada orang miskin.