EFEKTIFITAS TRANSFORMASI GEN SoSPS1 PADA TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) MENGGUNAKAN KONSTRUK PLASMID pCL4-SoSPS1
Abstract
Transformasi genetik dengan Agrobacterium tumefaciens merupakan salah
satu teknik pemuliaan tanaman yang umum banyak dikembangkan. Kelebihan
transformasi menggunakan Agrobacterium tumefaciens dibandingkan dengan particle
bombardment dan electroporation yaitu lebih efektif, murah, mudah digunakan dan
jumlah salinan DNA yang dapat di masukkan sedikit (Lessard et al., 2002).
Transformasi genetik pada tanaman tomat telah dilakukan untuk meningkatkan
kandungan sukrosa pada tanaman tomat (Worrell et al., 1991). Ketersediaan gen
sucrose phosphate synthase (SPS) tebu yang berhasil dikloning (Sugiharto, 1997)
dapat digunakan untuk transformasi gen SoSPS1 pada tanaman tomat. Efisiensi
transformasi genetik dengan Agrobacterium tumefaciens ditentukan oleh promoter
dan spesifikasi plasmid vektor yang digunakan. Pada saat ini telah tersedia konstruk
plasmid pCL4-SoSPS1 yang dikendalikan oleh promoter RUBQ2 yang
mengendalikan gen SoSPS1. Tetapi transformasi gen SoSPS1 dengan konstruk
plasmid pCL4-SoSPS1 yang dikendalikan dengan promotor RUBQ2 masih belum
diketahui efektifitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas
transformasi gen SoSPS1 yang dikonstrak pada plasmid pCL4-SoSPS1 yang
dikendalikan oleh promotor RUBQ2 dengan bantuan Agrobacterium tumefaciens.
Plasmid yang akan digunakan untuk transformasi sebelumnya dilakukan
pengecekan atau konfirmasi keberadaan konstruk plasmid untuk mengetahui
Agrobacterium tumefaciens yang digunakan sebagai vektor telah positif membawa
gen SoSPS1. Konfirmasi diawali dengan mengisolasi DNA plasmid menggunakan
metode alkaline lysis (Sambrook, 1989), yang selanjutnya hasil isolasi plasmid yang
mengandung konstruk pCL4-SoSPS1 digunakan sebagai DNA template pada analisis
PCR (polymerase chain reaction). Tahapan awal dari proses transformasi yaitu
persiapan eksplan, kokultivasi, eliminasi, dan seleksi, selanjutnya aklimatisasi.
Tanaman putativ transforman yang dihasilkan selanjutnya dianalisis PCR untuk
mengetahui keberhasilan transformasi dan dilanjutkan dengan analisis western blot
untuk mengetahui protein SPS yang terbentuk.
Berdasarkan hasil analisis dengan metode PCR dan amplifikasi menggunakan
sinar UV konfirmasi DNA plasmid diperoleh fragmen DNA dengan panjang ±600 bp
yang sesuai dengan primer yang digunakan. Berdasarkan hasil ini maka
A. tumefaciens strain GV3101 dapat digunakan sebagai vektor transformasi karena
terbukti telah mengandung plasmid pCL4-SoSPS1 sebagai gen interest untuk
transformasi pada eksplan epikotil. Presentase jumlah planlet yang mampu bertahan
pada media seleksi sampai seleksi ke-5 dari transformasi pertama yaitu dihasilkan
9.67%, transformasi kedua 9.09% dan transformasi ketiga dihasilkan 56.7%. Planlet
putative transforman tomat varietas zamrud hasil transformasi dengan A. tumefaciens
GV3101 pCL4-SoSPS1 berhasil diaklimatisasi yaitu total sebanyak 22 planlet dari
tiga kali transformasi. Berdasarkan hasil analisis PCR diperoleh 10 tanaman tomat
transforman yang positif mengandung gen SoSPS1 yaitu tanaman nomor 7, 9, 10 dan
12, 22, 25, 26 dan 27. Hasil ini menunjukan bahwa efektifitas dari plasmid pCL4SoSPS1
dalam menghasilkan tanaman transforman sebesar 15,87%. Hasil analisis
western blot menunjukan bahwa didapatkan pita protein dengan intensitas ketebalan
protein SPS yang terbentuk lebih tebal jika dibandingkan dengan tanaman tomat
kontrol. Hal ini menunjukkan terjadi over ekspresi gen SoSPS1 pada tanaman tomat
transforman yang dihasilkan.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]