UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI PERASAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia, Swingle) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysenteriae SECARA IN VITRO
Abstract
Disentri basiler atau shigelosis adalah suatu infeksi akut colon yang
disebabkan kuman genus shigella. Ada 4 spesies shigella yaitu Shigella
dysenteriae, Shigella flexneri, Shigella boydii, dan Shigella sonnei. S. dysenteriae
merupakan salah satu kuman penyebab disentri basiler dengan gejala yang paling
berat. Di dunia sekurangnya 200 juta kasus dan 650.000 kematian terjadi akibat
disentri basiler pada anak di bawah umur 5 tahun. Kuman penyakit disentri basiler
didapatkan di seluruh dunia, tetapi kebanyakan ditemukan di negara-negara
sedang berkembang, yang kesehatan lingkungannya masih kurang. Pengobatan
disentri tidak lepas dari penggunaan antibiotik sebagai terapinya. Namun, saat ini
telah banyak bakteri yang resisten terhadap antibiotik. Salah satu alternatif untuk
mengatasi masalah ini adalah pemanfaatan tanaman obat, salah satunya adalah
perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia, Swingle). Kandungan kimia perasan
jeruk nipis yang berpotensi sebagai antibakteri adalah minyak atsiri yang di
dalamnya mengandung flavonoid.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri perasan jeruk
nipis terhadap pertumbuhan S. dysentriae dan Kadar Hambat Minimalnya (KHM).
Metode uji aktivitas antibakteri yang digunakan adalah metode difusi sumuran.
Jenis penelitian adalah true eksperimental dengan rancangan penelitian Posttest
Only Control Group Design. Sampel yang digunakan adalah bakteri S. dysentriae.
Konsentrasi larutan uji yang digunakan adalah 0,78%; 1,56%; 3,12%; 6,25%;
12,5%; 25%; 50%; dan 100%. Kontrol positif menggunakan suspensi
siprofloksasin dan kontrol negatif menggunakan aquades steril. Data yang
diperoleh berupa diameter zona hambat yang terbentuk di sekitar sumuran dan
diukur dengan jangka sorong. Data kemudian dianalisis dengan uji normalitas
Kolmogorov Smirnov, kemudian dilanjutkan dengan uji homogenitas Levene.
Analisis data untuk membuktikan adanya aktivitas antibakteri ialah menggunakan
uji Kruskal-Wallis, karena varians data tidak homogen, kemudian dilanjutkan
dengan uji Regresi Linier untuk menentukan persamaan garis regresi, sehingga
didapatkan nilai KHM secara kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat aktivitas antibakteri perasan
jeruk nipis (Citrus aurantifolia, Swingle) terhadap S. dysenteriae secara in vitro.
Semakin tinggi konsentrasi perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia, Swingle)
maka daya hambat terhadap S. dysenteriae semakin besar. Penentuan KHM
perasan jeruk nipis secara kualitatif adalah pada konsentrasi 6,25% dan secara
kuantitatif diatas konsentrasi 2,096%.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]