REFLEKSI SERAT CENTHINI DALAM NOVEL CENTHINI KARYA GANGSAR R. HAYUAJI: SUATU KAJIAN SEMIOTIKA
Abstract
Novel Centhini merupakan salah satu novel karyaGangsar R. Hayuaji yang digubah dari sastra lama yang bernama serat Centhini. Novel Centhini berisi tentan gajaran-ajaran luhur dalam budaya Jawa. Ajaran-ajaran luhur yang terdapat dalam novel Centhini tidak hanya terlihat dari gambaran cerita dan dialog yang ada dalam novel tersebut, melainkan juga dapat dilihat dari tembang macapat yang merupakan naskah asli dari serat Centhini. Tembang-tembang macapat tersebut adalah gambuh, pangkur, mijil, dan asmara dana.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap nilai-nilai luhur yang ada dalam novel Centhini. Metode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah metode kualitatif. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan structural deskriptif dan semiotika. Pendekatan structural digunakan untuk mempermudah dalam memahami unsur-unsur novel yang berupa tema, tokoh dan perwatakan, konflik, serta latar. Teori yang duganakan dalam semiotika adalah teori semiotika Pierce.
Nilai-nilai luhur dalam novel Centhini tidak hanya berisi tentang ajaran dalam mencari ilmu dan bersikap sabar maupun pasrah menerima takdir saja, melainkan juga memberikan ajaran tentang prilaku wanita Jawa yang pantas dijadikan contoh untuk wanita pada masa sekarang. Wanita Jawa terkenal dengan sikapnya yang lemah lembut, sabar, setia, serta pasrah dan menerima segala takdirnya. Sikap seperti itulah yang merupakan sikap-sikap luhur yang harusnya dimiliki oleh setiap wanita. Selain itu, dalam novel juga terdapat masalah seksualitas yang tidak hanya dilakukan oleh pasangan suami istri, melainkan juga dilakukan oleh seorang wanita dan laki-laki tanpa adanya ikatan pernikahan yang disebut dengan seks bebas.