dc.description.abstract | Iklan televisi merupakan pesan sponsor yang disampaikan kepada khalayak melalui siaran televisi. Salah satu produk yang diiklankan dalam televisi adalah minuman. Iklan di televisi menarik dikaji menggunakan pendekatan pragmatik, terutama dianalisis berdasarkan jenis tindak tutur, meliputi jenis wacana yang digunakan untuk merealisasikan tindak tutur, dan tanggapan konsumen terhadap wacana iklan tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, karena berusaha menggambarkan dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada dalam iklan minuman yang terdapat pada media televisi, penelitian ini menganalisis 15 iklan minuman siap saji yang ditayangkan pada media televisi dari berbagai merek atau versi pada tahun 2012. Data utama penelitian ini berupa data lisan, kemudian ditranskripsi dalam bentuk data tertulis.
Dari analisis data yang dilakukan, ada dua jenis tindak tutur yang terdapat pada wacana iklan minuman di televisi, yaitu tindak lokusi dan ilokusi. Tindak lokusi berisi tentang informasi kepada masyarakat tentang produk yang diiklankan, sedangkan tindak ilokusi berisi tentang menyatakan atau menjelaskan, meminta, mengajak, memerintahkan, menasihati, menjanjikan, menawarkan, memuji, dan menentukan sesuatu kepada masyarakat agar masyarakat mengikutinya keinginan pengiklan. Selain itu, diperoleh kesimpulan bahwa iklan minuman di televisi lebih
ix
banyak menggunakan wacana persuasi, yaitu mengajak para konsumen atau calon konsumen dengan memberikan motif subjektif (alasan emosional) dan motif objektif (alasan rasional) agar mereka mengubah perasaan, sikap, dan citra terhadap produk tersebut sehingga mau membeli dan meminumnya.
Hasil yang diperoleh dari wawancara antara peneliti dengan para informan adalah para informan lebih banyak menyukai iklan minuman yang disampaikan dalam bentuk wacana deskripsi-persuasi. Informan lebih menyukai jenis wacana tersebut karena tujuan komunikasi yang disampaikan oleh penutur lebih mengena ke informan sehingga mereka tertarik untuk membeli dan meminum minuman yang diiklankan. Dalam jangka panjang, muncul loyalitas dari mitra tutur untuk setia dengan produk dari perusahaan tersebut. Misalnya, terhadap iklan Ades, informan sangat tertarik dengan iklan tersebut. Informan lebih memilih Ades karena adanya pengaruh iklan Ades yang membuat informan tersadarkan bahwa membuang botol tanpa meremuknya itu tidak memberikan perubahan bagi lingkungan. Informan juga menanamkan gaya hidup baru setelah melihat iklan Ades ini, yaitu meremuk botol minumannya sebelum dibuang. Sebaliknya, terhadap iklan minuman Hydro Coco. Menurut informan, penyajian iklan ini kurang menarik karena durasi pada iklan Hydro Coco sangat singkat walaupun iklan minuman tersebut menginformasikan kemasan dan nama barunya. Oleh karena penyajian yang kurang menarik, maka informan kurang tertarik untuk memperhatikannya.
Dari temuan tersebut disarankan kepada pengiklan agar dalam membuat iklan lebih ekspresif, unik, menghibur khalayak sasarannya. Harapannya adalah konsumen dapat lebih tertarik, dan kemudian membeli atau mengkonsumsi produk yang ditawarkan. | en_US |