dc.description.abstract | Novel Dalam Mihrab Cinta merupakan salah satu karya dari penulis terkenal,
yaitu Habiburrahman El Shirazy. Novel Dalam Mihrab Cinta merupakan sebuah
novel berisi kumpulan tiga novel pendek yaitu Cinta Suci Zahrana, Dalam Mihrab
Cinta dan Mahkota Cinta yang mendapat predikat sebagai novel pembangun jiwa.
Aspek psikologi Islam dalam novel sangat menarik untuk dibahas dan juga bermanfaat
untuk para kaum muda dalam menentukan baik buruknya seseorang untuk menjadi
hamba Allah Swt yang bertaqwa.
Tujuan dari penelitian adalah: (1) mendeskripsikan unsur-unsur struktural novel
Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy; (2) mendeskripsikan kajian
psikologi Islam novel Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. Hasil
penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai tambahan wawasan dalam
meningkatkan aspek psikologi Islam seseorang dalam menghadapi segala bentuk
masalah kehidupan di masyarakat.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui beberapa
tahapan yaitu pengumpulan data analisis data, dan perumusan hasil. Data diperoleh
melalui studi pustaka. Bahan-bahan referensi seperti buku, esai, dan artikel, penulis
peroleh di perpustakaan. Data analisis menggunakan pendekatan struktural dan aspek
psikologi Islam. Data Psikologi Islam digunakan untuk menganalisis gambaran
kebutuhan-kebutuhan jiwa manusia terhadap agama Islam dari novel Dalam Mihrab
Cinta.
viii
Dari analisis struktural novel Dalam Mihrab Cinta dapat diketahui bahwa judul
menunjukkan tempat dan suasana. Mihrab merupakan bilik kecil di bagian langgar
atau masjid tempat imam dalam shalat berjamaah. Mihrab Cinta mengandung arti
tempat seseorang yang ingin mencari jati diri melalui tempat sembahyangnya atau
tempat istimewa yang membuatnya mengutarakan maksud dan tujuannya kepada
sang pencipta. Tema mayor novel Dalam Mihrab Cinta adalah perjuangan seseorang
akan berhasil jika mendekatkan diri dan selalu bertaqwa kepada Allah. Tema minor
ada tiga yaitu kejahatan suatu saat pasti terbongkar, perempuan yang baik untuk lakilaki
yang baik, dan dengan kesabaran dan kesetiaan seseorang akan mendapatkan
kebahagiaan. Tokoh Syamsul memiliki watak bulat dan tokoh-tokoh bawahan lainnya
memiliki watak datar. Konflik fisik dialami tokoh utama dengan tokoh bawahan, dan
tokoh bawahan yang satu dengan tokoh bawahan yang lain. Konflik batin dialami
oleh tokoh utama dengan tokoh-tokoh bawahan.
Kajian psikologi Islam dibagi menjadi enam, yaitu kebutuhan akan rasa kasih
sayang, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa harga diri, kebutuhan akan
rasa bebas, kebutuhan akan rasa sukses, dan kebutuhan akan rasa ingin tahu.
Kebutuhan akan rasa kasih sayang dialami oleh Syamsul, Zizi, Bu Bambang dan
Burhan dengan perilaku baik buruknya seseorang saat kehilangan rasa kasih sayang
dari orang-orang di sekitarnya. Kebutuhan akan rasa aman dialami oleh Syamsul,
Silvie, dan Burhan dengan perilaku baik buruknya seseorang saat kehilangan rasa
aman dalam kehidupannya. Kebutuhan akan rasa harga diri dialami oleh Syamsul dan
Burhan dengan perilaku baik buruknya saat kehilangan rasa harga diri. Kebutuhan
akan rasa bebas dialami oleh Syamsul dan Burhan dengan perilaku baik buruknya
saat kehilangan rasa bebas dalam memilih atau melakukan sesuatu dalam hidupnya.
Kebutuhan akan rasa sukses dialami Syamsul, Bu Bambang, Kiai Miftah, dan Pak
Bambang dengan perilaku baik buruknya seseorang saat mengalami kegagalan dalam
mencapai sesuatu sesuai yang diharapkannya. Kebutuhan akan rasa ingin tahu dialami
oleh Syamsul dan Zizi dengan perilaku baik buruknya saat mencari pengetahuan
dalam kehidupannya. | en_US |