dc.description.abstract | Diabetes Mellitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan
klinis termasuk heterogen dengan manifestasi hilangnya toleransi karbohidrat
(Schteingart, 2005). Berdasarkan data WHO, Indonesia kini menempati urutan ke-4
terbesar dalam jumlah penderita diabetes di dunia, 9 % dari total penduduk Indonesia
mengalami Diabetes Mellitus. Data yang diperoleh dari Departemen Kesehatan RI,
prevalensi Diabetes Mellitus sekitar 1,5 % sampai 2,3 % dari populasi berusia diatas
15 tahun (PDPERSI, 2009). Di Indonesia, kekerapan dislipidemia pada diabetes
mellitus cukup tinggi yaitu berupa hipertrigliseridemia sebesar 30% - 40% (Suyono,
1996). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji ada tidaknya hubungan
kadar glukosa darah dengan kadar trigliserida pada Diabetes Mellitus tipe 2.
Penelitian dilakukan di poliklinik rawat jalan bagian Ilmu Penyakit dalam
(interna) dan ruang rekam medis RSD dr. Soebandi Jember, pada bulan desember
2009 menggunakan data rekam medis pasien Diabetes Mellitus tipe 2 periode 1
Januari 2008 – 31 Desember 2008. Hasil yang didapatkan dari pencatatan nomor
rekam medis rawat jalan pasien Diabetes Mellitus tipe 2 yang diambil dari buku
register rawat jalan di poliklinik bagian Ilmu Penyakit Dalam (interna) adalah 2628
pasien. Setelah dilakukan pencatatan rekam medis yang ditemukan, didapatkan 867
(33%) yang memenuhi kriteria sampel, kemudian digunakan rumus untuk
metodologi penelitian deskriptif kategorik untuk menentukan besar sampel, dengan
hasil 143 sampel pasien diabetes mellitus tipe 2. Pengambilan sampel menggunakan
metode random (acak), jenis pengambilan sampel acak sistematik (systematic
sampling), yaitu dengan mengambil sampel acak secara berurutan dengan interval
tertentu. Sampel diambil dengan jarak interval 6.
Dari hasil penelitian, didapatkan hasil distribusi jumlah pasien diabetes
mellitus tipe 2 dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan pasien
Diabetes Mellitus tipe 2 dengan jenis kelamin laki-laki. dengan rincian 66 penderita
laki-laki (46%) dan 77 penderita perempuan (54%). Distribusi pasien Diabetes
Mellitus tipe 2 ini paling banyak didapatkan pada usia > 45 tahun dengan persentase
sebanyak 92 %. Kadar glukosa darah pasien Diabetes Mellitus tipe 2 pada saat
pertama kali diperiksa menunjukan hasil yang sangat tinggi yaitu kadar glukosa
darah 120-150 mg/dl sebanyak 4 pasien (3%), kadar glukosa darah 151-180 mg/dl
sebanyak 35 pasien (24%), kadar glukosa darah 181-210 mg/dl sebanyak 36 pasien
(25%), kadar glukosa darah > 210 mg/dl sebanyak 68 pasien (48%). Pasien Diabetes
Mellitus tipe 2 yang memiliki kadar trigliserida baik adalah sebesar 51 pasien (36%),
kadar trigliserida sedang sebesar 60 pasien (42%) dan kadar trigliserida buruk
sebanyak 32 pasien (22%).
Analisis statistik pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi
linear untuk melihat bagaimana hubungan antara kadar glukosa darah dengan kadar
trigliserida pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2. Berdasarkan regresi linear, tampak
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kadar glukosa dalam darah dengan
kadar trigliserida pada Diabetes Mellitus tipe 2 dengan R square 0,920. Yang artinya
kadar trigliserida mempunyai hubungan keterkaitan sebesar 92 % terhadap kadar
glukosa darah. Berdasarkan analisis korelasi, tampak pada Sig. (2-tailed) = 0,000 (p
value < 0,05) yang berarti ada hubungan antara kadar glukosa darah dengan kadar
trigliserida pada diabetes mellitus tipe 2. Pada uji koefesien regresi didapatkan
gambaran persamaan regresi y = 18,907 + 0,949x, dimana : y = kadar glukosa dalam
darah, x = kadar trigliserida. Sehingga dapat diprediksi bentuk hubungan antara
kadar glukosa darah dengan kadar trigliserida pada Diabetes Mellitus tipe 2. | en_US |